Sukses

Malaysia Airlines MH370 Terbang ke Cengkeraman Taliban?

Boeing 777 diduga kuat diambil alih oleh seseorang dengan pengetahuan yang mendalam tentang kokpit. Pertanyaannya, di mana pesawat itu?

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Sudah 8 hari pesawat Malaysia Airlines raib. Kabar terbaru menyebut, aparat Malaysia sedang meminta izin diplomatik untuk menyelidiki teori bahwa Boeing 777 mungkin telah diterbangkan ke wilayah yang dikuasai Taliban di perbatasan Afghanistan dan barat laut Pakistan. Demikian dikabarkan The Independent.

Pengungkapan tersebut muncul setelah 25 negara yang dipastikan terlibat dalam pencarian yang mengintensifkan koordinasi penyisiran di darat, laut, dan wilayah udara.

Termasuk dalam 25 negara tersebut adalah Uzbekistan, Pakistan, Kyrgyzstan, Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Australia. Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China, dan Prancis juga menyediakan data satelit.

Pada Sabtu lalu terkonfirmasi bahwa seseorang dengan sengaja mengalihkan pesawat MH370 dan memutuskan komunikasinya dengan darat. Jet tersebut lanjut terbang selama 6 jam, tanpa meninggalkan jejak yang bisa dibaca pengawas udara. Tak diketahui nasib 227 penumpang dan 12 awak di dalamnya.

Seorang pejabat mengatakan, Boeing 777 diduga kuat diambil alih oleh seseorang  dengan pengetahuan mendalam tentang kokpit. Berdasarkan data jaringan satelit yang dikumpulkan oleh perusahaan Inggris, Inmarsat, pesawat bisa jadi berada di antara 2 busur -- pertama, yang membentang ke utara dari Thailand ke Kazakhstan dan melintasi lebih dari 10 negara. Yang kedua adalah koridor selatan, dari Indonesia hingga Samudera Hindia.

Pesan terakhir dari pesawat disampaikan setelah sistem komunikasi dan pelaporan atau Aircraft Communications and Reporting System (ACARS) dimatikan. Seseorang di kokpit mengatakan, "All right, good night" ...."Baiklah, selamat malam" saat pengawas penerbangan Malaysia menyerahkan kendali pesawat ke Vietnam.

Terkait itu, para ahli mengatakan, pesawat bisa saja berada di darat saat mengirim sinyal satelitnya.

Dan jangan lupa, Boeing 777 adalah pesawat berbadan lebar. Ia membutuhkan landasan pacu minimal 5.000 kaki panjangnya,  tak bisa mendarat di sembarang landasan.

Sumber yang terlibat penyelidikan kepada The Independent mengatakan, izin diplomatik penuh diajukan, untuk mengungkap teori bahwa pesawat bisa saja diterbangkan ke area Afghanistan dan Pakistan yang tidak berada dalam kontrol pemerintah.

Area luas di selatan Afghanistan diduduki oleh Taliban. Sementara, sejumlah area di barat laut Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan, dikendalikan Taliban Pakistan.

"Dalam kaitan dengan Pakistan dan Afghanistan, kita tidak bisa mengeksplorasi teori-teori tanpa izin. Kami berharap bisa mendapatkannya segera.." demikian ujar salah satu juru bicara Malaysia Airlines seperti dimuat New Zealand Herald, Senin (17/3/2014).

Pada hari Minggu, para pejabat penerbangan sipil Pakistan mengatakan telah memeriksa rekaman radar mereka dan tak menemukan tanda-tanda soal jet yang hilang.

Plot '9/11'?

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah suara kapten Zaharie Ahmad Shah atau kopilot Fariq Abdul Hamid, yang disampaikan sebelum pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru menghilang dari radar pada Sabtu 8 Maret 2014.

Namun, penyelidik berpendapat, "Tidak ada keributan dan kami tidak percaya ada orang lain di kokpit."

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, para penyelidik sekarang memiliki "tingkat kepastian yang tinggi" bahwa ACARS dinonaktifkan sebelum pesawat mencapai pantai timur Malaysia.

Latar belakang pilot dan kopilot pun diselidiki. Termasuk, hanya beberapa jam sebelum pesawat berangkat, Kapten Zaharie dikabarkan menghadiri  sidang vonis Anwar Ibrahim atas tuduhan yang berkaitan dengan homoseksualitas. Politisi oposisi itu dipenjara selama 5 tahun.

Spekulasi pun tersebar luas bahwa sang kapten adalah "pendukung obsesif Anwar Ibrahim yang marah pada hasil sidang dan menguasai pesawat sebagai protes."

Namun Pakatan Rakyat menepis dugaan itu dan menyebutnya sebagai "spekulasi liar." Seorang pilot Malaysia Airlines yang dekat dengan Zaharie juga mengatakan kepada Reuters, "Apakah salah seseorang memiliki pandangan politik tertentu?"

Seorang mantan agen intelijen di CIA, Mike Scheuer mengatakan hilangnya pesawat Malaysia MH370 lebih terampil dari eksekusi serangan 9/11.

"Tak jelas apakah pesawat itu digunakan dalam misi bunuh diri," kata dia. "Mungkin mereka akan mencoba tawar-menawar dengan Barat untuk membebaskan beberapa anggota Al Qaeda sebagai imbalan untuk melepaskan penumpang di pesawat.'' (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Kata Terakhir MH370 Diucap Setelah Sistem Komunikasi Dimatikan

Perbandingan Malaysia Airlines dengan Adam Air yang Hilang Misterius

Getaran Hebat Terdeteksi di Laut, Pesawat MH370 Tenggelam?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.