Sukses

Sosialisasi Kelola Sampah Ala `Ganti Jakarta`

Perilaku buruk masyarakat yang gemar membuang sampah sangat memprihatinkan.

Citizen6, Jakarta Perilaku buruk masyarakat yang gemar membuang sampah sangat memprihatinkan, ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan di sekitarnya membuat masalah pencemaran lingkungan kian memburuk.

Di media sosial twitter akun Ganti Jakarta mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan Jakarta yang lebih baik. Salah satunya mensosialisasikan mengenai pengelolaan sampah lewat twitter.

Berikut beberapa pemberitahuan atau bujukan akun Ganti Jakarta melalui twitternya:

1. "Sampah, di buang dimana ya?".

Tong sampah organik dan anorganik sudah tersebar di kota besar seperti Jakarta. Sayangnya segelintir masyarakat belum banyak yang mengetahui cara membedakan sampah organik dan anorganik. Sampah organik itu mudah terurai, seperti kertas, sisa makanan, daun kering dan sampah anorganik yang sulit terurai seperti kaleng, plastik.

2. "Mengelola sampah anorganik".

Banyak cara untuk mengelola sampah menjadi barang yang dipakai untuk sehari-hari. Apa saja yang bisa dilakukan? seperti membawa tas sendiri saat berbelanja, membuat berbagai macam kreasi dari bahan sampah (tas, map, dompet, payung).

Bila hal ini dilakukan sampah menjadi barang yang bisa menghasilkan uang, daripada dibuang dan menjadi sia-sia lebih baik kalau sampah dijadikan kreasi yang bisa bermanfaat untuk digunakan sehari-hari.

3. "Buang sampah sembarangan Denda Rp 500 ribu".

Dengan membuang sampah sembarangan, khususnya masyarakat Jakarta sudah diberlakukan denda Rp 500 ribu jika ketahuan membuang sampah sembarangan. Dengan nominal Rp 500 ribu kita bisa membeli 50kg beras, 5kg daging, 77 liter bensin, 1 MP3 player, 71 porsi bakso dan 100 tiket KRL harian.

Daripada uang sebanyak itu dipakai untuk membayar denda, apa susahnya membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Toh kalau dibuang sembarangan bisa merusak pemandangan dan menyebabkan banjir, siapa yang repot?

4. "Sampah kecil pun kalo jutaan orang buang sembarangan jadi menggunung".

Masalah sepele dengan membuang sampah seperti bungkus permen secara sembarang kalau dilakukan oleh jutaan orang sampah pun menggunung. Solusinyanya setelah makan permen kalau tidak ada tong sampah yang disediakan alangkah baiknya kalau bungkusnya disimpan di saku dahulu.

5. "Berapa besar manfaat yang anda ciptakan?".

Hanya dengan menggunakan tong sampah seharga Rp 50 ribu, kita bisa Rp 20 T kerugian banjir yang diderita 9,6 juta warga, atau beban Rp 2 juta per orang akan berkurang. 33 Spesies ikan terakhir di sungai Ciliwung terselamatkan dari habitat yang rusak karena sampah. 1,301 pemulung bekerja lebih mudah jika sampah dikumpulkan dengan benar. Rp 2 T anggaran untuk mengeruk kali yang mampet yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menyekolahkan anak-anak jalanan.

Dengan langkah kecil seperti membuang sampah pada tempatnya bila dilakukan secara bersama-sama sedikit banyak membantu Jakarta lebih baik dengan peduli terhadap lingkungan sekitar.

 

Baca Juga:

Jokowi Resmi Capres, Timeline di Twitter Riuh

Onliner Peduli Asap Riau dengan #MelawanAsap

Meningkatkan Mutu Tulisan Lewat Creative Writing

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini