Sukses

Dikepung Kabut Asap, Gubernur Sumbar Minta Warga Gunakan Masker

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta warga menggunakan masker guna melindungi kesehatan dari bahaya kabut asap yang semakin pekat.

Liputan6.com, Padang - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta warga menggunakan masker guna melindungi kesehatan dari bahaya kabut asap yang semakin pekat. Sebanyak 8 kabupaten dan kota di Sumbar tercatat mengalami kepungan asap paling parah.

"Kita meminta masyarakat agar selalu menggunakan masker, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, mengingat kondisi udara di beberapa daerah di Sumbar sudah mengganggu kesehatan," kata Irwan di Padang, Kamis (13/3/2014).

Penggunaan masker ditekankan Irwan sebab masih banyak warga di Sumbar, khususnya di Kota Padang, yang masih enggan menggunakan penyaring udara pernapasan itu.

Sebelumnya, ketersediaan masker di Dinas Kesehatan Sumbar sempat habis, namun sekarang telah dapat ditanggulangi. Sementara mengingat harga masker juga tidak terlalu mahal, lanjut Irwan, masyarakat dapat membeli langsung di pasaran.

Terkait kabut asap, Pemprov Sumbar telah memberlakukan tanggap darurat kabut asap yang diakibatkan kualitas udara semakin mengkhawatirkan di provinsi tersbut.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padangpariaman, jarak pandang di sejumlah wilayah di Sumbar berkisar 100-800 meter, akibat ketebalan kabut asap terus bertambah.

Kebijakan pemberlakuan status darurat kabut asap itu mengingat kualitas udara di wilayah Sumbar kian memburuk, khususnya di 8 kabupaten dan kota, yakni Kabupaten 50 Kota, Pasaman Barat, Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Bukittinggi, Padangpanjang, Padang dan Sawahlunto.

Akibat kabut asap yang semakin parah, beberapa daerah seperti Payakumbuh termasuk Kota Padang mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara proses belajar mengajar murid sekolah dasar.

"Hal itu dilakukan guna mengantisipasi dampak lebih buruk bagi kesehatan anak," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Indang Dewata. (Ant/Muhammad Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.