Sukses

Kepanikan 9 Pendaki di Puncak Gunung Slamet

Mereka panik dan tunggang-langgang menjauh dari bibir kawah untuk menyelamatkan diri. Tak hanya gempa dan asap, mereka juga mendengar dentum

Liputan6.com, Purbalingga - Sebanyak 9 pendaki asal Purwokerto tengah berada di puncak saat Gunung Slamet mengeluarkan asap hitam pada Senin 10 Maret kemarin. Mereka merasakan gempa dan menyaksikan semburan asap hitam dari puncak Gunung Slamet. Sehingga, mereka panik dan tunggang-langgang menjauh dari bibir kawah untuk menyelamatkan diri.

"Letusan pertama itu sekitar pukul 10.00 WIB pagi, kita masih biasa-biasa saja, tapi pas letusan kedua yang disertai dentuman yang besar kita langsung lari karena panik," kata salah satu pendaki Himawan L Nugraha (22) di Purbalingga, Selasa (11/3/2014). Tak hanya gempa dan asap, mereka juga mendengar dentuman yang cukup keras.

Himawan dan rombongan berangkat dari pos pendakian Bambangan pada Minggu 9 Maret malam sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka menuju Pos 5 dan menuju puncak pada Senin 10 Maret sekitar pukul 6.30 WIB. "Di puncak itu kita sekitar 1,5 jam. Setelah letusan ke dua kami lari karena kaget dan panik. Kita lihat juga arah asap itu mengarah ke selatan. Kami langsung turun," ungkap dia.

Setelah turun dan mencapai Pos 9, terjadi letusan ketiga. Menurut Himawan, letusan ketiga ini lebih besar dari yang pertama maupun yang kedua. Mereka pun langsung memutuskan segera turun, karena melihat kepulan asap hitam meluncur ke arah mereka.

"Pas letusan ketiga suaranya lebih besar, bahkan asap Gunung Slamet itu sudah ada di atas kepala, untung ada angin sehingga asap itu pecah," ujar Himawan.

Selain 9 pendaki Purwokerto, juga ada 2 pendaki dari Tegal yang naik melalui jalur Bambangan. Mereka naik hari Senin 10 Maret 2014, pukul 19.00 WIB, belum ada peningkatan status Gunung Slamet dari Normal menjadi Waspada. Akan tetapi, saat mencapai Pos 2, kedua pendaki tersebut merasakan getaran gempa, sehingga memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan.

"Kami memperbolehkan mereka naik jam 19.00 WIB, karena belum ada pengumunan resmi tentang kenaikan status Gunung Slamet pada saat itu. Usai ada informasi mengenai kenaikan status pada pukul 21.00 WIB, kami berusaha mengontak mereka, untungnya mereka merasakan getaran gempanya, dan memutuskan untuk kebali ke posko Bambangan," kata Slamet Hardiansah, petugas SAR Kutabawa saat diwawancara di Posko Pendakian Bambangan.

Saat ini masih ada 21 pendaki yang berada di Gunung Slamet. Informasi terakhir mengatakan bahwa mereka telah dalam perjalanan turun menuju Posko Bambangan. Dan jika hingga pukul 17.00 WIB hari ini mereka belum kembali, tim SAR berencana menerjunkan tim penjemput. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Gunung Slamet Berstatus Waspada, 21 Pendaki Belum Turun

Gunung Slamet Kepulkan Asap Hitam, Warga Panik

Status Gunung Slamet Meningkat Waspada

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini