Sukses

SBY Panggil Gubernur Riau Bahas Kabut Asap

Gubernur Riau Annas Maamun dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Surabaya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Gubernur Riau Annas Maamun dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Surabaya, Jawa Timur. Pemanggilan itu terkait penanganan kabut asap yang disebabkan dari kebakaran hutan dan lahan di Riau.

Annas dijadwalkan terbang ke Surabaya dari Pekanbaru sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa (11/3/2014). Gubernur yang baru dilantik ini akan didampingi Insiden Komander Satgas Penanggulangan Asap Riau Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto dan Kasatgas Penegakan Hukum Brigjen Pol Condro Kirono, yang juga menjabat Kapolda Riau.

"Kalau cuaca membaik, kami akan berangkat siang ini. Di Surabaya, Presiden memang mengumpulkan beberapa kepala daerah, termasuk Gubernur Riau. Kami diajak dan sekalian membahas persoalan kebakaran hutan dan lahan di Riau," kata Danrem Wirabima 031 Riau Prihadi di Pekanbaru, Selasa (11/3/2014).

Rombongan Gubernur Riau akan menyampaikan perkembangan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. "Berapa titik api yang padam, menyala dan apa kendalanya akan disampaikan," ucap dia.

Menurut Prihadi, Gubernur Riau tidak akan meminta bantuan dana dalam pertemuan nanti. Sebab, dana penanggulangan kabut asap sudah ada dalam anggaran badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Sehingga dalam pertemuan nanti yang disampaikan hanyalah perkembangan penanganan kabus asap saja.

"Dana di BNBP ada sekitar Rp 300 miliar untuk bencana di Indonesia. Di Riau dana itu sudah ada sesuai kebutuhan Satgas. Sehingga, tidak perlu lagi membahas dana ke presiden," ujar Prihadi.

Terpisah, Condro Kirono akan memaparkan penegakan hukum terkait kasus pembakaran hutan dan lahan. Dia akan membeberkan jumlah tersangka, kasus, penyelidikan, penyidikan, dan perkembangan penanganannya.

"Sebelumnya sudah ada instruksi dari presiden untuk lebih serius menindak pihak yang membakar lahan. Sejauh ini sudah dilakukan dan akan dilakukan tindakan massif lagi, supaya ada rasa jera," kata Condro.

Berdasarkan data Satgas, sudah ada 14.893 hektare lahan tebakar. Yang menyala ada 1.309 hektare, sudah padam 1.700 hektare dan yang berasap 11.884 hektare. Titik api berjumlah 22 dan tersebar disejumlah kabupaten/kota di Riau.

Di samping itu, ada 10 wilayah di Riau yang keadaan udaranya dinyatakan berbahaya, 2 sangat tidak sehat dan 1 tidak sehat untuk kesehatan. 10 wilayah berbahaya adalah Panam (Pekanbaru), Siak, Perawang, Kandis, Minas, Duri Camp, Duri Field, Kota Dumai, Bangko dan Libo.

Akibat keadaan itu, sekitar 47.464 warga Riau terserang penyakit Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), penyakit kulit, asma, mata dan  pneumonia. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Masa Tanggap Darurat Kebakaran Hutan di Riau Diperpanjang

Kabut Asap di Sumbar Makin Pekat, Jarak Pandang 100-800 Meter

Kabut Asap Makin Pekat, Sekolah di Pekanbaru Kembali Diliburkan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini