Sukses

Nama Penumpang `Gelap` Malaysia Airlines `Barat`, Kok Wajah Asia?

Dua penumpang yang menggunakan paspor curian membeli tiket sekali jalan. Mereka tak berencana pulang...

Liputan6.com, Kuala Lumpur Siapapun mereka sebenarnya, dua penumpang 'gelap' Malaysia Airlines MH370 yang menggunakan paspor warga Italia, Luigi Maraldi dan warga Austria, Christian Kozel, tak berencana untuk pulang ke 'negeri asalnya'.

Data perjalanan menyebut, dua pria diduga asal Asia tersebut membeli tiket secara bersamaan di Phuket, Thailand. Mereka naik pesawat bareng dari Kuala Lumpur sebelum transit di Beijing, dengan tujuan Amsterdam. Baru kemudian mereka berpisah arah.

Data tiket serupa juga menguak bahwa tiket Maraldi berakhir di Copenhagen, Denmark. Sementara Kozel di Frankfurt, Jerman.  Mereka membeli tiket sekali jalan. Demikian dikabarkan New York Times.

Kecurigaan soal 2 pria tersebut juga menjadi perhatian Menteri Dalam Negeri Malaysia, yang mempertanyakan, mengapa aparat imigrasi tak curiga dengan nama paspor -- yang sangat 'Barat' -- dengan penampilan pemegangnya yang sangat 'Asia'.

"Ini mengganggu saya. Apa yang dipikirkan aparat imigrasi saat melihat pemegang paspor bernama Italia dan Australia namun berwajah Asia," kata dia seperti dimuat The Malay Mail, Senin (10/3/2014).

Mendagri Zahid kecewa saat mengetahui bagaimana bisa 2 penumpang mencurigakan masuk dalam penerbangan, meski data paspor yang mereka gunakan sudah masuk ke database Interpol.

Bahkan Kepolisian Internasional sendiri menyayangkan hal tersebut. Mengapa dokumen yang ditandai 'mencurigakan' gagal menarik perhatian aparat keamanan.

"Jika Malaysia Airlines dan maskapai lain di seluruh dunia mau memeriksa data penumpang dengan apa yang ada di database Interpol, kita tak harus berspekulasi apakah paspor yang dicuri digunakan oleh teroris, khususnya dalam penerbangan MH370," kata Sekjen Interpol, Ronald Noble.

Hancur di Udara?



Sementara,  pencarian puing MH 370 diperluas, dengan memasukkan dugaan bahwa burung besi itu hancur di udara. Demikian dilaporkan Reuters, mengutip sumber aparat keamanan AS.

"Fakta bahwa kami belum bisa menemukan puing pesawat sejauh ini mengindikasikan bahwa pesawat mungkin hancur di ketinggian 35.000 kaki.

Namun, para penyelidik tak mau gegabah mengatakan raibnya pesawat Malaysia Airlines karena teror atau bom, mereka masih mempertimbangkan faktor kegagalan teknis sebagai penyebab.

FBI dan lembaga penegak hukum AS lainnya telah menawarkan bantuan menyelidiki kasus misterius tersebut.

Penerbangan MH370 sudah 2 hari raib, setelah hilang kontak setelah mengudara dari Bandara Internasional Kuala Lumpur dengan tujuan Beijing, China. Ada 239 orang di dalamnya, termasuk 12 awak pesawat. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Misteri `U-Turn` dan Puing, Malaysia Airlines Hancur di Udara?

Misteri Keberadaan Pesawat Malaysia Airlines, Hilang di Langit Vietnam?

Pesawat Malaysia Airlines Menuju Beijing Hilang Kontak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini