Sukses

Bencana Kabut Asap, Bandara Pekanbaru Rugi Rp 21 Miliar

Aktivitas Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau kembali lumpuh karena kabut asap.

Liputan6.com, Pekanbaru - Aktivitas Bandara Sutan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau kembali lumpuh karena kabut asap. Beberapa penerbangan ditunda dan dialihkan. Akibatnya bandara mengalami kerugian hingga Rp 21 miliar.

"Kebakaran hutan dan lahan menyebabkan lintasan ditutupi kabut asap. Sudah berlangsung dua bulan dan hitungan saya sudah ada kerugian Rp 21 miliar. Hal itu disebabkan penundaan, pengalihan dan pembatalan penerbangan," ujar Airport Duty Manager Bandara SSK II Baiquni Sudrajat, Minggu (9/3/2014).

Baiquni menerangkan, jarak pandang di bawah 400 meter dan menyebakan 1 penerbangan batal.

"Ada 3 kedatangan yang dialihkan ke Batam dan Medan. Yaitu Garuda dari Jakarta tujuan Pekanbaru dialihkan ke Batam, Citilink dari Jakarta tujuan Pekanbaru dialihkan ke Batam dan Mandala Tigerair dari Yogyakarta tujuan Pekanbaru dialihkan ke Singapura," kata Baiquni.

Meski demikian, masih ada pesawat yang tetap nekat terbang, yaitu Lion Air dari Pekanbaru tujuan Jakarta, Garuda tujuan Jakarta, Mandala Tiger tujuan Yogyakarta dan Firefly tujuan Subang. "Namun ada satu yang dibatalkan, yaitu Garuda tujuan Jakarta," ucap Baiquni.

Meski jarak pandang sering berubah, otoritas bandara belum menyatakan bandara ditutup.

Sementara itu, kabut asap akibat kebakaran hutan dam lahan membuat warga resah.  Salah satunya Masnir. Ia khawatir kalau kesehatannya bisa memburuk dengan menghirup udara di Pekanbaru.

Menurutnya, kondisi pencemaran asap pada tahun ini merupakan yang terparah sejak kebakaran mulai terjadi di Riau pada 1997. "Semoga pemerintah bisa mengatasinya dengan cepat dan keadaan ini berangsur membaik," katanya.

Dinas Kesehatan Riau menyebut sudah ada 40 ribu jiwa terserang penyakit karena kabut asap. Sebanyak 37 ribu di antaranya terserang penyakit saluran pernapasan akut. Selebihnya ada iritasi, asma, dan kulit. (Ismoko Widjaya)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.