Sukses

Misteri Lolosnya Paspor Palsu Penumpang Malaysia Airlines

Adanya dugaan 2 penumpang gelap menambah misteri di hilangnya pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu.

Liputan6.com, Kuala Lumpur- Keberadaan pesawat Malaysian Airlines Boeing 777-200ER dengan nomor penerbangan MH370 masih menjadi misteri. Adanya dugaan 2 penumpang gelap menambah misteri di hilangnya pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu.

Sebab ada 2 nama penumpang yang diduga menggunakan paspor palsu. Ada 2 paspor mengatasnamakan Christian Kozel, warga negara Austria dan Luigi Maraldi, seorang warga negara Italia.

Akan tetapi pihak berwenang dari 2 negara itu, Austria dan Italia menyatakan, pemilik paspor itu ada di negaranya dalam keadaan sehat. Paspor itu hilang atau dicuri orang lain.

Hal ini memicu dugaan adanya aksi teror dalam hilangnya pesawat Malaysia Airlines yang terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China pada Sabtu 8 Maret 2014 dini hari tersebut.

Meski demikian, pejabat intelijen Amerika Serikat mengatakan, terlalu dini untuk menentukan adanya aksi teror atas adanya 2 penumpang gelap. Sebab belum ada indikasi dari hal tersebut.

"Untuk saat ini kami tidak menemukan adanya dugaan tindakan teroris. Kami juga masih menyelidiki soal pencurian paspor itu," ujar pejabat yang enggan disebutkan namanya, seperti dimuat New York Times, Minggu (9/3/2014).

Hal serupa juga diutarakan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Kata dia, masih terlalu dini untuk menentukan adanya aksi terorisme pada kasus hilangnya pesawat dari maskapai negaranya.

"Kami akan menyelidiki semua kemungkinan yang ada. Untuk saat ini, terlalu dini untuk menyimpulkan sesuatu yang belum ada kepastiannya," ujar Najib.

Kenapa Paspor Palsu Lolos?

Adanya 2 penumpang gelap atau penumpang yang menggunakan paspor palsu menimbulkan tanda tanya. Kenapa penumpang bisa lolos dari pemeriksaan di bandara dengan menggunakan paspor palsu?

Mantan Asisten Direktur Biro Investigasi AS (FBI) Tom Fuentes, mengatakan lolosnya 2 penumpang gelap di Malaysian Airlines Boeing 777-200ER dengan paspor palsu dari pemeriksaan, bisa jadi karena pencurian dokumen perjalanan memang tengah marak.

"Hingga sekarang, ada 39 juta laporan pencurian dokumen perjalanan di database Interpol," ungkap Tom yang juga dikenal sebagai analis Penegakkan Hukum, seperti dilansir CNN.

Dijelaskan dia, ada sekitar 1 miliar penumpang yang menjadi penumpang pada penerbangan internasional setiap tahun. Akan tetapi, banyaknya penumpang itu tidak diimbangi dengan pemeriksaan ketat dari database interpol.

"Sehingga itu yang menjadi celah bagi para penjahat atau pencuri paspor melakukan aksinya," ujar Tom.

Tom yang mengaku mendapat informasi dari sumber interpol soal penyimpanan database dokumen perjalanan mengatakan, hilangnya paspor milik warga Italia, Luigi Maraldi sebenarnya sudah dilaporkan ke interpol. Tapi sayang, petugas bandara di Malaysia tidak memeriksa database interpol.

Dia menambahkan, setiap orang yang mengetahui kasus ini pasti akan bertanya-tanya siapa dan apa motif penumpang menggunakan paspor curian tersebut.

"Apa mungkin mereka menggunakannya untuk memeriksa kecocokan bagasi dengan tiket, atau bisa juga bagasinya berisi bahan peledak? Dan sangat memprihatinkan jiika ada orang pakai dokumen palsu untuk naik pesawat internasional,” tandas Tom.

Pesawat Malaysia Airlines dinyatakan hilang kontak pukul 02.40 waktu setempat, Sabtu 8 Maret 2014. Pesawat itu seharusnya mendarat di bandara Beijing, China Sabtu pukul 06.30 waktu setempat.

Sejauh ini, pesawat belum ditemukan. Kabar berembus bahwa pesawat jatuh di perairan antara Vietnam dan Malaysia. Sebab Angkatan Udara Vietnam menjumpai dua genangan minyak besar di perairan antara 2 negara tersebut.

Baca juga:

Singapura Kerahkan Kapal Selam Cari Malaysia Airlines yang Hilang

Pesawat Masih Hilang, Malaysia Airlines Bangun Posko di Vietnam

Keluarga WNI Penumpang Malaysia Airlines Bisa Hubungi Nomor Ini

Misteri 2 Penumpang `Gelap` Malaysia Airlines, Terkait Teror?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini