Sukses

Kebakaran Lahan Riau Tak Terkendali, BNPB Tambah Pesawat Modif Cuaca

Beberapa hari telah dilakukan proses pemadaman, kebakaran hutan dan lahan di Riau justru tak terkendali.

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa hari telah dilakukan proses pemadaman, kebakaran hutan dan lahan di Riau justru tak terkendali. 6 Heli water bombing dan Pesawat Cassa untuk modifikasi cuaca belum bekerja maksimal. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana menambah pesawat lagi.

"Titik api belum dikurangi. Rencananya, BNPB akan menambah pesawat lagi. Total heli dan pesawat yang akan dikerahkan menjadi 9," kata Kepala BNPB Syamsul Muarif di Lanud Roesmin Nurjadi Pekanbaru, Riau, Kamis (6/3/2014).

Dijelaskan Syamsul, kebakaran tidak terkendali karena Riau mengalami anomali cuaca secara ekstrim. Seharusnya, Janauri hingga Maret 2014, Riau mengalami musim hujan.

"Berdasarkan data BMKG, cuaca malah berbalik. Riau dilanda cuaca kemarau kering. Tahun dulu kemarau basah. Tahun ini paling parah dari sebelumnya," kata Syamsul.

Dengan kondisi tersebut, lahan gambut, pertanian, perkebunan dan hutan industri di Riau mudah terbakar. Keadaan kian parah dengan adanya oknum-oknum yang sengaja membakar lahan.

"Oleh karena itu, berhentilah membakar lahan. Kerugiannya sangat besar. Keuntungan hanya dinikmati sedikit orang," imbuh Syamsul.

Kalau anomali cuaca terus berlangsung, BNBP berniat mengambil skenario tersebut. Di Riau akan didatangkan pesawat jenis BE 200.

"Pesawat ini menggunakan jet. Mampu mengangkut puluhan ton air dari laut dan sungai, serta menyiramkannya tanpa ada pendaratan," sebut Syamsul.

Tentunya, akui Syamsul, mendatangkan BE 200 bukan perkarah mudah. Biaya penyewaan diklaim sangat mahal dan baru bisa didatangkan Maret nanti. "Itu jalur terakhir yang akan ditempuh," jelasnya.

Hingga kini, sudah ada 9 provinsi yang mengalami kebakaran hutan dan lahan. Yaitu, seluruh provinsi di Kalimantan, Provinsi Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Riau.

Karena Riau paling parah, Syamsul mengaku mendapat instruksi dari presiden supaya bertindak cepat. "Jangan sampai kecolongan seperti tahun lalu, operasi total dikomandoi BNPB, mendampingi peran daerah dan menyalurkan segala bantuan," pungkas Syamsul. (Oscar Ferri)

Baca Juga:

Kabut Asap Riau `Makan` Korban, 1 Orang Meninggal Dunia

Giliran Malaysia `Ekspor` Asap ke Indonesia

Kebakaran Hutan Makin Tak Terkendali, Riau Siaga I

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini