Sukses

Jika Temukan Joki Hajar Aswad, Anggito Abimanyu Tak Mau Kompromi

Anggito Abimanyu mengaku tak akan berkompromi dengan joki Hajar Aswad. Jika tertangkap akan langsung dilaporkan ke polisi setempat.

Liputan6.com, Cirebon - Sudah menjadi rahasia umum jika saat musim haji tiba, banyak joki yang menawarkan bantuan untuk bisa mencium batu Hajar Aswad yang ada di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Mereka mencari jemaah asal Indonesia dengan meminta bayaran yang bervariasi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu menyatakan tak akan berkompromi jika bertemu dengan joki tersebut asal punya bukti yang kuat.

"Kita waktu haji kemarin menangkap 1 orang joki, sempat berkelahi dan menimbulkan efek jera. Kita nggak berkompromi ke joki-joki seperti itu dan langsung laporkan ke polisi setempat," kata Anggito di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (4/3/2014).

Anggito berujar, pihak keamanan khusus yang bibentuk pihaknya sudah bekerja sama dengan pihak kepolisian setempat yang juga bertugas menjaga keamanan sekitar Kabah.

Selain keamanan yang sudah dibentuk maksimal, dia berharap para jemaah juga meningkatkan kesadaran dirinya karena mencium Hajar Aswad bisa digantikan dengan cara yang lain.

"Ya meski kita ada penambahan petugas keaman, kita juga tekankan tingkatkan kewaspadaan jemaah agar mereka semakin sadar. Mencium Hajar Aswad wajib, namun bisa digantikan dengan mengusap atau menyapa dari jarak jauh, dengan mengucapkan Bismillahi Allahuakbar," tandas Anggito.

Hajar Aswad merupakan batu suci berwarna hitam yang terletak di sebelah pintu Kabah dan posisinya menempel di salah satu sudut Kabah. Batu ini diyakini umat Islam berasal dari surga. Yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim.

Pada saat ini batu Hajar Aswad ditaruh di sisi luar Kabah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena beliau selalu menciumnya setiap saat tawaf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.