Sukses

Ancaman Serangan Rusia, Militer Ukraina Siaga Penuh

Militer Ukraina dalam status siaga penuh setelah Parlemen Rusia menyetujui pengerahan pasukan ke negaranya.

Liputan6.com, Kiev Militer Ukraina dalam status siaga penuh setelah Parlemen Rusia menyetujui pengerahan pasukan ke negaranya. Penjabat Presiden Olexander Turchynov mengatakan, pihaknya juga telah meningkatkan pengamanan di obyek-obyek vital termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

Dalam pernyataan yang disiarkan langsung di televisi, Presiden Turchynov meminta rakyat Ukraina untuk menjaga agar negerinya tak terpecah belah. Mengimbau warga untuk tak terjebak provokasi.

Sementara, pejabat Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk mengaku 'yakin' Rusia tidak akan melakukan intervensi militer. "Karena, ini akan menjadi awal dari perang dan akhir dari semua hubungan dua negara," kata dia seperti dimuat BBC, 1 Maret 2014.

Namun ketegangan makin tinggi, tak hanya di Crimea, rumah dari banyak penduduk Ukraina yang berlatar belakang etnis Rusia.

Sejumlah orang turun ke jalan di sejumlah kota di Ukraina. Di Donetsk, kubu pendukung Presiden Ukraina terguling, Viktor Yanukovych, sekitar 7.000 demonstran berusaha mengambil alih gedung pemerintahan setempat, berusaha mengibarkan bendera Rusia. Meski digagalkan aparat.

Sementara di Mariupol, di tenggara Ukraina, ratusan demonstran yang membawa bendera Rusia berkumpul di kantor pemerintah setempat.

Mengecam Obama

Presiden Vladimir Putin sebelumnya minta parlemen mensahkan pengiriman pasukan tambahan, dengan alasan untuk melindungi kepentingan Rusia di Ukraina. Usulan itu diajukan di hari yang sama saat massa demonstran pro-Rusia berunjuk rasa di negeri pecahan Uni Soviet itu.

Putin sempat melakukan pembicaraan 90 menit dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Versi Kremlin -- istana Presiden Rusia -- sang presiden menegaskan bahwa Moskow berhak untuk melindungi kepentingannya  dan orang-orangnya di Ukraina.

Putin juga menekankan, bahwa tindakannya tak akan terbatas di Crimea, kekerasan menyebar lebih lanjut di wilayah timur Ukraina.

"Presiden Putin mengajukan permintaan untuk pasukan sehubungan dengan situasi yang luar biasa di Ukraina dan ancaman terhadap kehidupan warga Rusia " demikian pernyataan Kremlin.

Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Grigory Karasin mengatakan, ini bukan berarti pihaknya segera mengirim pasukan ke Ukraina.

Selama perdebatan majelis tinggi, salah satu legislator menuduh Presiden Obama melintasi " garis merah " dengan komentarnya pada hari Jumat bahwa akan ada "ongkos yang harus dibayar" jika Rusia melakukan intervensi militer di Ukraina. Majelis tinggi telah merekomendasikan agar duta besar Rusia untuk AS ditarik.

Sejumlah saksi mata menyaksikan peningkatan aktivitas militer Rusia di Crimea -- rumah bagi Armada Laut Hitam Rusia -- selama beberapa hari terakhir.

Laporan terakhir mengatakan, dua kapal perang anti-kapal selam Rusia telah muncul di lepas pantai Crimea, melanggar perjanjian yang mengatur kehadiran Armada Rusia di semenanjung .

Tentara Rusia juga dilaporkan mengepung sejumlah bangunan pemerintahan dan pangkalan militer di Crimea. Pun dengan bangunan parlemen, bandara, gedung televisi negara, dan pusat telekomunikasi.

Sekitar 6.000 tentara tambahan Rusia dan 30 kendaraan lapis baja tambahan sekarang berada di Crimea. Demikian ujar Menteri Pertahanan Ukraina Ihor Tenyukh.

Sementara, Obama dan Gedung Putih menekankan pada Putin bahwa cara yang tepat untuk mengatasi masalah apapun adalah dengan jalan damai melalui pelibatan langsung pemerintah Ukraina dan badan-badan mediasi internasional.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan restorasi dan dialog yang mendesak. Sementara kepala NATO Anders Fogh Rasmussen men-tweet: "Deeskalasi di Crimea menjadi kebutuhan mendesak."

Ukraina yang Terbelah

Ukraina dilanda kekacauan politik yang tak pernah disaksikan dalam 1 dekade. Apa yang awalnya adalah protes atas penanganan pakta perdagangan dengan Uni Eropa meningkat ke tersingkirnya Presiden Viktor Yanukovych yang pro - Rusia.

Ukraina adalah negara perbatasan terbesar memisahkan Rusia dan Uni Eropa, kadang-kadang dianggap pion antara Rusia dan Barat.

Bahasa

Bahasa resmi adalah Bahasa Ukraina, diucapkan oleh 70 % dari populasi negara itu. Bahasa Rusia juga dituturkan secara luas dan merupakan bahasa ibu dari banyak warga Ukraina, khususnya di timur dan di wilayah selatan Crimea, di mana etnis Rusia menjadi mayoritas.

Crimea adalah benteng dukungan untuk Presiden Yanukovych dan juga rumah bagi armada Laut Hitam angkatan laut Rusia, yang berbasis di Sevastopol.

Pemilu 2010

Dalam pemilihan umum kontroversial pada tahun 2010,  mantan Perdana Menteri Viktor Yanukovych menang dengan margin tipis atas Perdana Menteri Yulia Tymoshenko . Yanukovych menang dengan dukungan kuat di daerah Timur, sementara sebagian besar wilayah di Barat mendukung Tymoshenko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.