Sukses

Cagar Biosfer Riau Dibakar, Ratusan Personel TNI-Polri Buru Pelaku

Para personel akan diturunkan dari udara untuk menangkap pembakar lahan. Jalur udara ditempuh karena lintasan darat sangat sulit.

Liputan6.com, Pekanbaru - Satuan Tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan di Riau berencana menurunkan ratusan personel TNI dan Brimob untuk menangkap puluhan pembakar Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Kabupaten Siak, Riau. Para personel akan diturunkan dari udara untuk menangkap pembakar lahan. Jalur udara ditempuh karena lintasan darat sangat sulit.

"Kebakaran terparah terjadi di Cagar Biosfer. Ratusan lahan terbakar dan kepulan asap pekat sangat terlihat dari udara. Asap inilah yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau," kata Komandan Satgas Danrem Wirabima 031 Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto, usai memantau situasi kabakaran hutan dari udara, Jum'at (28/2/2014), di Lapangan Udara Roesmin Noorjadin, Pekanbaru, Riau.

Pantauan Prihadi di udara terlihat puluhan tenda biru yang dibangun di samping lokasi kebakaran. Diduga, tenda-tenda itu dijadikan tempat tinggal puluhan pembakar Cagar Biosfer untuk membuka lahan pertanian.

"Saya meminta ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mengirimkan pesawat angkut untuk personil TNI dan Brimob Polri yang akan diturunkan nanti," tegas Prihadi.

Dia menduga, para pembakar meletakkan tenda di samping waduk di Cagar Biosfer dan membakar lahan di tengah. Tujuannya, untuk menyulitkan petugas masuk. "Jalur udara lebih bagus," jelas Prihadi.

Tak hanya menangkap pelaku, Prihadi juga berjanji akan membakar tenda yang ada. Menurutnya, hal itu harus dilakukan untuk menimbulkan efek jera.

Menanggapi permintaan personil Brimob, Kapolda Riau Brigen Pol Condro Kirono mengaku siap menyediakan. "Nanti akan dibahas lagi sama Pak Danrem," kata Condro. "Total gabungan TNI-Polri dan BNPB berjumlah 1.500 orang."

Polda Riau juga sedang menyelidiki keterlibatan 7 perusahaan yang diduga membakar hutan dan lahan di Riau. Tim ahli lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah didatangkan untuk mengkajinya.

"Nama perusahaannya belum bisa disebutkan. Kalau sudah ada tersangka akan diinformasikan," kata Condro. Sejauh ini, sudah ada 26 tersangka dari kalangan masyarakat. Para tersangka ditangkap di beberapa kabupaten/kota yang berbeda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini