Sukses

BNPB Siapkan Bom Air Padamkan Api di Riau

Pemadaman api akan dilakukan di darat dan udara. Untuk Darat, BNPB akan bekerjasama dengan TNI, pemerintahan kabupaten/kota dan Pemprov Riau

Liputan6.com, Pekanbaru - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), berencana memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Riau dengan cara bom air yang dijatuhkan dari pesawat. Cara ini hampir sama dengan tahun sebelumnya dan dinilai efektif mengendalikan api.

"Akan ada pesawat yang melakukan pemadaman dengan cara bom air," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo di Pekanbaru, Riau, Rabu (26/2/2014).

Dijelaskan Sutopo, pemadaman api akan dilakukan di darat dan udara. Untuk Darat, BNPB akan bekerjasama dengan TNI, pemerintahan kabupaten/kota dan Pemprov Riau. "Pemadaman udara akan melibatkan TNI AU," ujarnya.

Menurutnya, kabut adap karena kebakaran hutan dan lahan di Riau akan berlangsung selama musim kemarau. "Di sembilan provinsi lainnya di juga akan terjadi hal serupa. Yaitu, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim dan Kalimatan Utara," ungkap Sutopo.

Kabut asap diprediksi Sutopo akan kembali muncul pada April dan November nanti. Puncaknya terjadi pada September dan Oktober. "Sama seperti tahun sebelumnya," terang Sutopo.

Saat ini, lanjut Sutopo, berdasarkan pantauan satelit pada 25 Februari 2014 masih banyak titik disejumlah daerah di Riau. "Sampai saat ini kita masih berusaha menyewa pesawat untuk melakukan operasi udara ini," katanya.

Namun ia belum bisa memastikan kapan operasi pengeboman air dari udara itu dilakukan. Karena, pihaknya harus berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti TNI, dan Pemerintah Provinsi Riau.

"Waktunya belum bisa kita pastikan kapan, karena harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tapi secepatnya akan kita lakukan," pungkasnya. (Riski Adam)

 

Baca Juga:

Sekolah di Riau Diliburkan 3 Hari Akibat Gangguan Kabut Asap

Padamkan Api dari Udara, Pemprov Riau Siapkan 2 Helikopter

Terjadi Peningkatan, Satelit Terra Deteksi 673 Titik Api di Riau

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini