Sukses

"Kartini Baru", Berjuang untuk Hak Anak Cacat

Semangat untuk tidak membedakan anak berdasar kemampuan fisik ingin terus diperjuangkan Mimi. Bila R.A. Kartini dulu berjuang untuk kesetaraan hak-hak wanita, kini Mimi berjuang untuk persamaan hak para penyandang cacat.

Liputan6.com, Jakarta: Bila Raden Ajeng Kartini berjuang untuk persamaan hak pada kaum perempuan, saat ini muncul "Kartini baru" berjuang untuk persamaan hak kaum penyandang cacat yang kerap dipandang sebelah mata. Dia adalah tunanetra bernama Mimi Mariani Lusli.

Tanpa penglihatan, Mimi terus bergelut menuntut ilmu. Dua gelar master dari Universitas Indonesia dan Leeds University digondolnya. Namun itu tak didapat dengan mudah karena sekolah umum banyak memberikan pembedaan untuk anak cacat. Hal inilah yang ingin diterobos Mimi.

Melalui Yayasan Helen Kaller International, Mimi berkeliling Indonesia. Mimi ingin memberikan pengajaran pada guru agar memahami dan memberi pengajaran pada penyandang cacat sama seperti anak normal. Dengan mengenakan alat bantu, guru diharapkan merasakan kekurangan penglihatan anak tunanetra.

Tapi perjuangan Mimi dan rekan-rekannya belum selesai. Banyak mimpi dan harapan yang belum tergapai. Tampak sederhana permintaan Mimi. Orang cacat tak meminta prioritas, melainkan ingin diperlakukan sama dengan orang biasa. Sebab cacat bukan hambatan dalam berprestasi dan memberikan yang terbaik untuk bangsa.(YNI/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini