Sukses

Tuberkulosis Masih Mengancam Dunia

Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia setelah India dan Cina sebagai penyumbang jumlah penderita tuberkulosis. Di Tanah Air, setiap tahun TB menulari 250 ribu penduduk dan merenggut nyawa 140 ribu orang. Apalagi tak ada provinsi bebas TB di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta: Departemen Kesehatan menetapkan tema Ayo Berantas TB dalam peringatan Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia di Jakarta, Senin (24/3). Meski bukan penyakit baru, TB yang sebelumnya disebut TBC terus menjadi ancaman berbahaya bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia setelah India dan Cina sebagai penyumbang jumlah penderita TB. Di Tanah Air, setiap tahun TB menulari 250 ribu penduduk dan merenggut nyawa 140 ribu orang. Terlebih, tak ada provinsi bebas TB di Indonesia [baca: Tuberkulosis, Penyebab Kematian Ketiga Terbesar].

Salah seorang warga Ibu Kota yang masih berjuang melawan TB adalah Eli. Gadis berusia 21 tahun ini menjadi pasien TB di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, sejak 19 Maret silam. Dokter mendiagnosis Eli terkena TB paru-paru. Eli mengaku tidak mengetahui bagaimana ia terkena TB. Bahkan, tak ada anggota keluarganya pernah mengidap TB. Ia menduga dirinya terserang TB karena tubuhnya cepat lelah akibat sering pulang malam dari tempatnya bekerja di pabrik tekstil.

Tubuh lemah memang mudah menjadi sasaran TB. Penyakit ini menular melalui udara dari penderita yang batuk atau bersin. Gejala awal penderita TB adalah batuk berdahak sekitar tiga pekan atau batuk bercampur darah.

TB tergolong penyakit lama karena hari kelahiran penemu kuman TB, Robert Koch, 24 Maret, sudah berlalu selama 126 tahun. Namun, perjuangan umat manusia melawan TB belum berakhir. TB kini menjadi ancaman global. Sebab, sekitar 1,6 juta penduduk dunia meninggal akibat TB setiap tahun.(RMA/Sufiani Tanjung dan Agung Suprianto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini