Sukses

<i>School Phobia</i> Mengintai Anak-Anak

Siswa taman kanak-kanak sekarang dituntut bisa membaca dan menulis. Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengatakan, bila anak dipaksa harus bisa membaca dan menulis bisa mengalami school phobia.

Liputan6.com, Jakarta: Tahun demi tahun, tuntutan kemampuan belajar siswa terus bertambah. Alasannya untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih bersaing dengan negara lain. Akibatnya, murid taman kanak-kanak kini harus sudah bisa membaca dan menulis.

Dahulu TK identik dengan belajar sambil bermain. Menyiapkan anak untuk pendidikan formal sambil memupuk rasa percaya diri dan menanamkan moral etika. Namun kini materi yang seharusnya diajarkan saat sekolah dasar justru diajarkan di TK. Membaca menulis bahkan kini sudah menjadi syarat untuk masuk sebagian sekolah dasar favorit. "Memang kebutuhan anak. Anak itu memang sudah mampu untuk dia mengucapkan kata dan menulis kalimat," kata Tati Mulyati, Kepala Sekolah sebuah TK di Jakarta.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi mengaku tidak setuju dengan sistem pendidikan tersebut. "Kalau dipaksakan anak bisa stres, bisa frustrasi, dan salah-salah anak bisa mengalami school phobia," jelas Seto. School phobia atau ketakutan pada sekolah membuat anak tertekan dan mungkin tidak mau lagi bersekolah. Kondisi yang tidak diinginkan para pendidik dan orang tua bukan?(DNP/Erlangga Wisnu Aji dan Adi Iskarpandi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.