Sukses

Anak Penderita Keterbelakangan Mental Jangan Dikucilkan

Anak penyandang keterbelakangan mental tak sepatutnya dikucilkan sebab mematahkan semangat mereka untuk maju. Di Jakarta, ratusan anak penderita keterbelakangan mental memperlihatkan potensi di bidang seni dan lagu.

Liputan6.com, Jakarta: Bagi orang tua yang memiliki anak penderita down syndrome atau penyakit keterbelakangan mental, tak sepatutnya mengucilkan anak mereka dari pergaulan atau minder. Sebab akan mematahkan semangat si anak untuk maju. Di Jakarta, ratusan anak penderita keterbelakangan mental mampu memperlihatkan potensi yang dimilikinya di bidang seni, baru-baru ini.

Lydiana, 8 tahun, misalnya. Meski lahir terbelakang mental, namun hal itu tidak berarti ia tak memiliki kelebihan dibanding anak-anak yang lahir normal. Dengan penuh percaya diri Lydiana tampil di depan publik memperlihatkan kelenturan tubuhnya mengikuti irama musik layaknya penari profesional. Selain Lydiana, masih banyak anak penyandang down syndrome lain yang turut tampil membuktikan potensi yang dimiliki di bidang seni dan lagu.

Menurut Ariyanti Supriyono, Ketua Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome, anak penderita keterbelakangan mental cenderung menutup diri dari dunia luar. Sifat ini mematikan potensi diri yang dimiliki si anak. Untuk itu para orang tua harus mampu membantu anak mereka yang terbelakang mental untuk membangkitkan kepercayaan diri demi meraih kembali semangat hidupnya. Dengan dukungan dan kasih sayang orang tua serta bantuan terapi, anak penderita down syndrome berpeluang mengerjakan sesuatu layaknya anak-anak lain pada umumnya.(MAK/Iwan Taruna dan Yon Helfy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini