Sukses

Putin dan Snowden Kandidat Peraih Nobel Perdamaian

Meski demikian, pihak panitia Nobel memastikan pihaknya tak akan luput untuk menyoroti kasus yang tengah terjadi Ukraina.

Liputan6.com, Moskow- Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat kecaman pemimpin dunia atas pengiriman pasukan Rusia ke Crimea, Ukraina. Putin menilai langkah itu untuk menjaga warga negaranya di Crimea dari ancaman kelompok bersenjata di Ukraina.

Namun hal itu dinilai memicu konflik antara Rusia dengan Ukraina, 2 negara yang sama-sama berasal dari pecahan Uni Soviet. Di tengah kecaman itu, nama Presiden Putin masuk sebagai calon penerima Nobel Perdamaian 2014.

"Ada 278 kandidat, termasuk 47 organisasi, untuk dipilih dan meraih Nobel Perdamaian 2014," kata Direktur Institut Nobel Norwegia, Geir Lundestad, seperti Liputan6.com kutip dari Reuters, Kamis (6/3/2014).

Meski demikian, panitia Nobel memastikan pihaknya tak akan luput untuk menyoroti kasus yang tengah terjadi Ukraina, yang dinilai sebagai konflik yang terjadi untuk saat ini. "Kami akan terus melihat perkembangan terbaru di sejumlah negara," ujarnya.

Diturunkannya tentara Rusia ke Crimea menjadi perhatian serius dunia internasional. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengajak Rusia berdialog di Brussels, Belgia, Rabu kemarin. Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerrry dan Menlu Rusia Sergei Lavrov juga berencana menggelar pertemuan di Paris.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton akan terbang ke Kiev untuk membicarakan pemerintahan baru Ukraina. Sementara Rusia baru-baru ini menguji coba rudal balistik antar-benua ketika Menlu AS John Kerry sedang berada di Ukraina. Rudal Topol RS-12M sukses diluncurkan dari Kapustin Yar, wilayah di dekat Laut Kaspia, hingga ke Khagan di Kazakhstan.

Selain Putin, sosok yang menjadi nominator Nobel Perdamaian adalah Paus Fransiskus dan mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA) Edward Snowden. Juga Malala Yousafzai, gadis Pakistan pejuang HAM dan pendidikan yang ditembak Taliban.

Tak hanya konflik Ukraina, panitia Nobel juga akan menyoroti konflik internal di Thailand dan Venezuela. Baik di Thailand dan Venezuela, kerusuhan politik masih terjadi. (Ismoko Widjaya)

Baca juga:

Samakan Putin dengan Hitler, Profesor Rusia Dipecat

Kritik Putin, Presenter Cantik Rusia Dikirim ke ` Medan Perang`

5 Mimpi Buruk Ekonomi Dunia Andai Pecah Perang di Ukraina

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini