Sukses

Tarub Dipasang, Hajatan Segera Dimulai

Perlengkapan tarub antara lain janur, pisang raja, kelapa gading (cengkir gading), padi yang sudah tua, batang pohon tebu wulung (tebu hitam), dan daun beringin.

Liputan6.com, Yogyakarta: Sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta memasang tarub atau hiasan janur kuning di gerbang di sekitar keraton. Pemasangan tarub bermakna akan dimulainya hajatan pernikahan pasangan pengantin. Artinya pernikahan Gusti Kanjeng Ratu Bendara dengan Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara segera dimulai.

Tarub biasanya dipasang bersamaan dengan memandikan calon pengantin (siraman) yaitu sehari sebelum pernikahan digelar. Untuk perlengkapan tarub selain janur kuning masih ada lagi di antaranya pisang raja, kelapa gading (cengkir gading), padi yang sudah tua, batang pohon tebu wulung (tebu hitam), dan daun beringin.

Menurut budaya Jawa, pisang raja berarti kemuliaan untuk kedua mempelai. Kelapa gading atau cengkir berarti tekad bulat baik dari pasangan perempuan dan pria untuk membentuk keluarga bahagia. Sedangkan janur kuning bermakna Sejatine Ning Nur yang artinya untuk mendapatkan hasil semua itu harus mendapatkan cahaya Ilahi.

Bersamaan dengan pemasangan tarub, kedua calon mempelai menggelar proesesi siraman. Acara yang dilakukan sebelum Ijab atau upacara pernikahan ini bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga. Siraman biasanya dilakukan di kamar mandi atau taman keluarga masing-masing dan dilakukan oleh orang tua atau wakil mereka.

Selain Gusti Kanjeng Ratu Hemas, proses siraman juga dilakukan kakak dari GKR Bendara, keluarga dekat, dan orang-orang yang dituakan. GKR Bendara hanya mengenakan sehelai kain putih dan kembang. Ia terlihat tenang dan tetap cantik. Upacara siraman berasal dari kata dasar siram (Jawa) yang berarti mandi.

Ada tujuh pitulungan atau penolong (pitu artinya tujuh) biasanya tujuh orang yang dianggap baik atau penting yang membantu acara ini. Airnya merupakan campuran dari kembang setaman yang disebut Banyu Perwitosari yang jika memungkinkan diambil dari tujuh mata air dan melambangkan kehidupan.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini