Berpuasa untuk Pengantin

Liputan6.com, Yogyakarta: Hari ini atau Ahad (16/10), rangkaian prosesi pernikahan agung putri bungsu Sri Sultan Hamengku Bowono X, Gusti Raden Ajeng Nurastuti Wijareni yang bergelar Gusti Kanjeng Ratu Bendara dengan Achmad Ubaidillah atau Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara, dimulai. Tienuk Riefki boleh tersenyun lega. Hasil kerjanya dan tim rias pengantin putri menuai pujian.

"Calon pengantin pria terlihat tampan. Wajahnya segar dan gagah. Pokoknya ganteng, mas," ujar Heny, warga Jalan Parangtritis, Yogyakarta, yang pada Ahad (16/10) ini hadir di depan Regol Magangan.

Selain Heny, ratusan warga--baik dari Yogyakarta maupun luar kota, juga menyaksikan kegagahan KPH Yudanegara, calon pengantin pria. Hari ini pria kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1981 itu mulai menjalani proses pernikahan dengan GKR Bendara.

Tienuk Riefki yang memang dikenal sebagai perias pengantin tradisional mengaku senang mendapat kepercayaan merias putri bungsu Sultan HB X dan calon suaminya. Untuk itu dia bertekad memberikan yang terbaik. "Saya sampai puasa. Dua minggu," ungkap Tienuk.

Untuk perhelatan sebesar ini, Tienuk tidak sendiri. Dia dibantu 18 perias, terdiri 14 perias perempuan dan empat perias laki-laki. Beberapa hari sebelum acara prosesi pernikahan dimulai, mereka sudah berada di keraton.

Menurut Tienuk, tim perias sudah mempersiapkan diri sejak Juli silam. Bukan hanya merias, mereka juga diminta mengajari pengantin soal kebiasaan di keraton kepada calon pengantin pria. Misalnya, cara berjalan jongkok atau sungkeman.

Selain berpuasa, kata Tienuk, dirinya juga diharuskan tidak melanggar ketentuan keraton. Itulah sebabnya dia senang jika hasil kerjanya dinilai bagus. "Alhamdulillah jika begitu," ujar Tienuk, sambil berjalan keluar Bangsal Kasatriyan di Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.(ASW/ANS)