Sukses

Pesawat Hercules Malaysia Melintasi Wilayah Indonesia

Pesawat Hercules milik Malaysia beberapa kali melintasi wilayah Indonesia di Blok Ambalat. Empat kapal perang Malaysia yang mencoba memasuki perairan Indonesia dihalau empat kapal TNI AL.

Liputan6.com, Ambalat: Pelanggaran wilayah kembali dilakukan Malaysia di sekitar Blok Ambalat, Laut Sulawesi, Senin (14/3). Pukul 10.00 WITA, pesawat Hercules milik Tentara Diraja Malaysia berulang kali melintasi wilayah Indonesia. Pada saat bersamaan, empat kapal perang milik Malaysia juga mencoba memasuki perairan sekitar Pulau Ambalat. Namum, kapal perang ini berhasil dihalau empat kapal milik TNI Angkatan Laut.

Hingga saat ini, ketegangan di Ambalat seakan tak mengendur. Masing-masing negara menempatkan empat kapal perang di seputar perairan Ambalat. Padahal kedua negara telah sepakat untuk mengurangi ketegangan di perairan yang dipersengketakan itu [baca: Kapal Perang Indonesia-Malaysia Masih Bersitegang].

Ketegangan di Ambalat juga menjalar ke daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat. Sejumlah personel TNI dan Polri berjaga-jaga di gerbang perbatasan. Negara Bagian Sarawak, Malaysia, juga dikabarkan sudah mengerahkan beberapa kendaraan lapis baja di beberapa titik perbatasan. Bahkan, pemerintah Negara Bagian Sarawak juga mengerahkan kekuatan 53 ribu milisi untuk mempertahankan negaranya jika terjadi perang dengan Indonesia.

Kondisi ini membuat Entikong sepi. Kendaraan pribadi warga Malaysia yang setiap hari berbelanja di Pontianak, Kalbar, kini jarang terlihat. Pemerintah Sarawak juga sejak beberapa hari ini mengingatkan warganya agar tak membawa kendaraan pribadi ke Pontianak melewati Entikong. Mereka khawatir dengan isu sweeping kendaraan oleh warga Pontianak. Namun begitu, situasi Entikong sejauh ini aman.

Pos Koordinasi Ganyang Malaysia di Pontianak belakangan ini semakin banyak didirikan oleh berbagai elemen masyarakat Kalbar. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, anggota Ganyang Malaysia di Kalbar mengaku siap perang seperti saat konfrontasi pada tahun `60-an.

Komitmen serupa dinyatakan ratusan warga Palembang, Sumatra Selatan. Saat berunjuk rasa di depan kantor gubernur, mereka meminta pemerintah mempertahankan perairan Ambalat hingga titik darah penghabisan. Demonstran juga menolak sengketa Ambalat dibawa ke Mahkamah Internasional karena belajar dari kasus Sipadan dan Ligitan yang kini menjadi milik Malaysia. Dari sejumlah posko yang dibentuk, hingga saat ini lebih dari 600 relawan mendaftarkan diri.

Di Yogyakarta, ratusan warga dari berbagai kalangan kembali menggelar apel siaga menolak klaim Malaysia atas Blok Ambalat. Dalam demonstrasi ini, ratusan peserta sempat dibuat tersenyum geli. Entah karena grogi atau tak menguasai persoalan, Wakil Ketua DPRD Yogyakarta Agus Sulistiyono mengajak pengunjuk rasa mempertahankan Sipadan dan Ligitan. "Hidup Indonesia. Kami sepakat untuk mempertahankan Ligitan dan juga Sipadan. Harus kita pertahankan NKRI," kata Agus. Senyum demonstran bertambah lebar ketika melihat Wakil Ketua DPRD Yogyakarta lain, yaitu Istianah ZA berkali-kali berusaha mengingatkan Agus tentang kekeliruannya.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini