Sukses

Situasi Perairan Ambalat Kondusif

Pergerakan kapal TNI AL hanya bersifat menjaga wilayah kedaulatan dan mengamankan pengerjaan proyek menara suar di Karang Unarang, Kaltim. Kapal patroli Malaysia masih bertahan di wilayah mereka.

Liputan6.com, Ambalat: Situasi di perairan Ambalat umumnya pada Ahad (13/3) ini masih kondusif. Pergerakan kapal TNI Angkatan Laut hanya bersifat menjaga wilayah kedaulatan dan mengamankan pengerjaan proyek menara suar di Karang Unarang, Kalimantan Timur. Sedangkan kapal-kapal patroli Malaysia masih bertahan di wilayah yang mereka klaim sebagai wilayahnya. Kondisi seperti ini sudah berlangsung dalam dua hari terakhir [baca: Perairan Ambalat Relatif Tenang].

Menurut Kepala Staf Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur Kolonel Laut (P) Marsetio, kapal TNI AL yang berpatroli pada hari ini berjumlah empat kapal, yakni KRI Nuku, KRI Singa, KRI Wiratno, dan KRI Rencong. Sedangkan dua lainnya, KRI KS Tubun dan KRI Tedong Naga merapat di Pelabuhan Tunontaka, Nunukan, Kaltim. Satu tim Komando Pasukan Katak TNI AL juga sudah diturunkan di proyek menara suar Karang Unarang. Mereka ditugaskan secara khusus untuk menjaga para pekerja proyek tersebut.

Tak seperti situasi di wilayah perbatasan yang terus mereda, aksi menolak klaim Malaysia atas Ambalat di sejumlah daerah justru memanas. Di Solo, Jawa Tengah, demonstrasi diwarnai pembakaran sejumlah produk buatan malaysia, termasuk kaset dan poster artis terkenal Negeri Jiran, Siti Nurhaliza. Unjuk rasa yang digelar di Bundaran Gladak, Solo, juga dihadiri Wakil Ketua DPR RI Zainal Ma`arif.

Dalam kesempatan ini, Zainal memberi semangat kepada relawan. Bahkan, dia berharap pemerintah menyatakan perang mengingat jalur diplomasi hanya merugikan Indonesia. Politisi dari Partai Bintang Reformasi ini juga ikut mendaftar sebagai relawan yang siap diberangkatkan bersama relawan lainnya ke Malaysia, jika perang terjadi. Usai acara ini, para relawan dengan tertib meninggalkan lokasi unjuk rasa menuju markas mereka di kawasan Kadipolo, Solo.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini