Sukses

WHO Siap Membantu Vietnam Memerangi Flu Burung

Badan Kesehatan Dunia (WHO) akan memenuhi permintaan pemerintah Vietnam untuk membantu memerangi penyebaran virus flu burung. Masih ada masyarakat Vietnam yang mengonsumsi ayam atau unggas yang mati atau sekarat.

Liputan6.com, Ho Chi Minh: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) siap membantu pemerintah Vietnam yang, kini, tengah memerangi wabah flu burung. Sejak muncul lagi Desember 2004, flu burung sudah membunuh 12 orang di Vietnam. Kini, virus penyakit itu sudah menyebar di setengah dari 64 provinsi di negara itu. Bahkan kemungkinan sudah menyebar hingga ke negara tetangga, yaitu Kamboja. Demikian diungkapkan Juru Bicara WHO Peter Cordingley di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, baru-baru ini.

Cordingley mengatakan, Vietnam telah meminta bantuan kepada WHO dan Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) untuk membantu memerangi penyebaran virus flu burung. Bantuan yang diminta, antara lain mengkoordinir bantuan internasional. Peter menegaskan, WHO siap memenuhi permintaan tersebut. Namun Vietnam juga harus aktif menyebarkan informasi untuk mencegah perpindahan virus flu burung ke manusia. Menurut Cordingley, hal itu penting karena di Vietnam, masih banyak perilaku masyarakat yang salah. Misalnya, selalu mengonsumsi ayam atau unggas yang mati atau sekarat. Padahal seharusnya hewan itu tidak boleh disentuh langsung, apalagi dimakan [baca: Korban Tewas Flu Burung di Vietnam Bertambah].

Di Kota Ho Chi Minh, pemerintah setempat menetapkan untuk membunuh lebih dari 200.000 unggas yang bisa membawa virus penyebab flu burung--virus influenza tipe A subtipe H5N1. Meski sejauh ini belum ada laporan kasus flu burung di kota tersebut, pos-pos pemeriksaan telah didirikan untuk memastikan tidak ada orang yang membawa unggas hidup ke kota. Sementara warga beralih makan daging babi atau sapi sebagai pengganti daging unggas dalam perayaan menyambut Tahun Baru Imlek.

WHO khawatir virus flu burung juga sudah muncul lagi di Laos dan Myanmar, seperti Kamboja [baca: Dugaan Flu Burung di Kamboja Terus Diselidiki]. Sistem pengawasan terhadap penyakit flu burung di sana dinilai sangat lemah. Apalagi muncul kekhawatiran virus H5N1 bisa bermutasi ke bentuk lain yang bisa dengan mudah menyebar antarmanusia. Hal itu bisa memicu pandemi flu yang mengancam hidup jutaan manusia.(DEN/Rcm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.