Sukses

Pengawasan Kurang, Harga Obat Mahal

Sistem pengawasan yang longgar terhadap harga obat ditengarai menjadi penyebab mahalnya harga obat di Indonesia. Pemerintah diminta meninjau kembali perundang-undangan bidang kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta: Pengawasan yang longgar terhadap harga obat yang dikeluarkan produsen farmasi ditengarai menjadi penyebab mahalnya harga obat di Indonesia. Pasalnya, para pelaku industri farmasi bisa seenaknya menentukan harga produk mereka. Penilaian itu dikemukakan Direktur Utama Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) Marius Widjajarta di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Marius, sejauh ini, pihaknya telah bertemu dengan beberapa kalangan dunia kesehatan untuk membahas peninjauan ulang terhadap sistem pemantauan pada industri farmasi di Indonesia. Pasalnya, sistem pemantauan yang baik bisa menyebabkan harga obat generik maupun bermerk dapat terjangkau, terutama bagi keluarga miskin.

Marius menambahkan, sebelumnya Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari juga sudah mengeluarkan surat yang meminta industri farmasi memberikan laporan mengenai rincian harga obat yang harus dikembalikan paling lambat 31 Januari mendatang. Namun, Marius mengingatkan, selain pengawasan, pemerintah diminta meninjau kembali perundang-undangan bidang kesehatan, terutama yang menyangkut harga obat.(ORS/Tommy Fadjar dan Yudi Wibowo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini