Sukses

Korban Tsunami Aceh di Medan Depresi

Pengungsi korban Tsunami Aceh di Medan, Sumut, banyak mengalami gangguan jiwa akibat depresi setelah kehilangan anggota keluarga. Di RSJ Medan, tercatat enam pasien mengalami gangguan jiwa berat.

Liputan6.com, Medan: Dahsyatnya gempa dan gelombang Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam meninggalkan bekas yang mendalam pada korban. Akibatnya, sebagian warga Serambi Mekah mengalami depresi. Trauma ini dipicu karena kehilangan sanak keluarga dan harta benda saat Tsunami melanda.

Di Rumah Sakit Jiwa Medan, Sumatra Utara, hingga Kamis (13/1), tercatat enam pasien mengalami gangguan jiwa berat. Gangguan kejiwaan para pasien ini ditandai dengan rasa sedih mendalam, gelisah, mimpi buruk, ketakutan, bahkan berteriak-teriak tanpa terkendali. Menurut Ketua Tim Pos Koordinasi Transit Medik RSJ Medan Vera Marpaung, para pasien sangat trauma dengan kejadian Tsunami. Bahkan, suara pesawat--letak RSJ Medan dekat Bandar Udara Polonia--dapat memicu pasien bertindak tak terkendali.

Dokter RSJ Medan juga secara berkala mengunjungi 10 pasien yang mengalami guncangan jiwa di tempat pengungsian di Jalan Binjai, Medan. Diperkirakan, jumlah pasien akan terus bertambah seiring dengan banyaknya pengungsi dari Aceh yang datang ke Medan. Untuk mengobati para pasien, pihak RSJ Medan menempuh dua cara yaitu dengan pengobatan medis dan bimbingan jangka panjang.

Sejumlah pasien gangguan jiwa juga dirawat di sejumlah rumah sakit lain seperti RS Tengku Fakinah, Banda Aceh, NAD. Menurut Dokter Yoko Rahmasari dari RS Tengku Fakinah, banyak para pasien yang terlihat melamun dan sulit tidur [baca: Korban Trauma Perlu Penanganan Khusus].(OZI/Chaerul Darma dan Cuk Arbiyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.