Sukses

Tradisi Vedda Terancam Punah

Dibanding dua suku pendatang, suku Vedda kalah dominan. Pemerintah Srilanka dan beberapa LSM berusaha menjaga eksistensi suku asli di Srilanka ini dengan mempertahankan hutan sebagai tempat tinggal mereka.

Liputan6.com, Mahaweli Orang Vedda, begitu mereka disebut. Mereka sendiri menamakan dirinya, Wanniya-Laetto yang berarti penghuni hutan. Delapan belas ribu tahun telah berlalu sejak nenek moyang manusia mulai mengenal batu sebagai alat pada zaman neolithikum. Namun sampai hari ini, orang-orang Vedda masih hidup primitif di hutan meski terus terdesak suku lain.

Pada abad V sebelum masehi, suku Sinhala dan tamil berdatangan dari India dan sekitarnya. Mereka membina hidup baru di Srilanka. Hutan belantara yang menjadi tempat tinggal orang-orang suku Vedda dibabat untuk dijadikan permukiman. Sejak itu, suku Vedda terpaksa dihadapkan pada dua pilihan agar dapat bertahan. Beradaptasi dengan budaya baru atau tergusur ke pedalaman, bahkan sampai budaya mereka punah sekali pun.

Budaya Vedda dewasa ini hanya dipandang dengan sebelah mata. Dibanding suku Sinhala yang tinggal di provinsi di Utara dan suku Tamil di pesisir Timur, suku Vedda kalah dominan. Anggota masyarakat suku Vedda sekarang tidak lebih dari 2.500 jiwa. Pemerintah Srilanka dan beberapa lembaga swadaya masyarakat sedang berusaha menjaga eksistensi suku Vedda dengan mempertahankan hutan sebagai tempat tinggal mereka. Bagi orang Vedda, hutan ibarat darah yang perlukan untuk hidup.(AWD/Nlg)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini