Sukses

Suciwati: Penyelidikan Kasus Munir Lamban

Suciwati, istri almarhum aktivis HAM Munir, menilai polisi lamban mengusut kasus kematian suaminya. Tim penyelidik Markas Besar Polri menyerahkan kemeja dan laptop milik Munir kepada Suciwati.

Liputan6.com, Jakarta: Suciwati, istri almarhum aktivis hak asasi manusia Munir, menilai pengusutan kasus kematian Munir lamban. Hal itu dikatakan Suciwati saat diperiksa untuk kesekian kalinya di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/12). Menurut Suciwati, pertanyaan polisi masih seputar saat-saat keberangkatan suaminya ke Belanda. Suciwati mendatangi Mabes Polri didampingi kerabatnya.

Dalam kesempatan yang sama, tim penyidik Mabes Polri menyerahkan kemeja dan laptop milik Munir kepada Suciwati. Hingga kemarin, tim penyidik telah memeriksa 86 saksi. Namun, mereka mengaku belum memperoleh titik terang untuk mengungkap kasus kematian Munir.

Sebelumnya, Mabes Polri berusaha mendapatkan sebagian organ tubuh Munir yang masih berada di Belanda. Organ tubuh itu diperlukan sebagai bahan penyelidikan lanjutan untuk mengungkap kasus kematian Munir. Bagian organ tubuh Munir yang masih dibutuhkan polisi adalah cairan lambung, hati, paru, limpa, darah, dan urine korban. Organ tubuh tersebut menyerap racun arsenik (As) yang menjadi penyebab utama kematian Munir [baca: Organ Tubuh Munir Diperlukan untuk Penyelidikan].(ZAQ/Nina Bahri dan Taufik Maru)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini