Sukses

Tujuh Korban Sekolah Ambruk Masih Dirawat

Dari delapan korban ambruknya atap SMU Negeri 4 Tanjungaman, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, baru seorang yang diperbolehkan pulang. Aktivitas belajar-mengajar di sekolah itu sudah berjalan normal.

Liputan6.com, Lampung Utara: Enam murid dan seorang guru Sekolah Menengah Umum Negeri 4 Tanjungaman, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ryacudu sampai Sabtu (23/10) ini. Mereka cedera setelah tertimpa atap sekolah yang ambruk, kemarin atau Jumat [baca: Atap Gedung Ambruk, Belasan Siswa SMU Cedera].

Korban insiden ini sebenarnya delapan orang: tujuh siswa dan seorang guru matematika bernama Yunila. Namun, seorang dari mereka sudah diperbolehkan pulang setelah sempat dirawat.

Hari ini, aktivitas belajar-mengajar di SMU Negeri 4 sudah berjalan normal. Siswa kelas satu yang ruangannya terkena musibah belajar di ruang sanggar seni sekolah. Sementara ruang kelas yang atapnya ambruk hingga kini masih dibersihkan. Atap sekolah yang dibangun pada 1998 ini ambruk karena penyangga yang sudah rapuh.

Kasus serupa memang kerap mewarnai dunia pendidikan di Tanah Air. Beberapa waktu sebelumnya, Ruang Madrasah Darul Ulum yang biasa digunakan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Taman Baru 02 Taktakan, Kabupaten Serang, Banten, ambruk. Ruangan runtuh setelah gedung sekolah diterpa hujan lebat disertai petir selama lima jam. Diduga, gedung yang dibangun 19 tahun silam itu runtuh karena kayu atap sudah rapuh [baca: Lagi, Gedung Sekolah Ambruk].(SID/Bisrie Merduani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.