Sukses

KSAD: Jatuhnya Helikopter Bell 205 Murni Kecelakaan

KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu memastikan, usia helikopter yang sudah tua kemungkinan menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Helikopter yang diproduksi pada 1970 itu digunakan TNI sejak 1974.

Liputan6.com, Jakarta: Helikopter jenis Bell 205 milik TNI Angkatan Darat yang jatuh di hutan kawasan Kecamatan Pintu Rime Gayo, Aceh, Selasa kemarin, dipastikan akibat kecelakaan murni. Menurut Kepala Staf TNI AD Jenderal Ryamizard Ryacudu di Jakarta, baru-baru ini, usia helikopter yang sudah tua kemungkinan menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Namun, Ryamizard memastikan helikopter nahas itu masih layak terbang. Ia juga menepis kemungkinan adanya serangan dari pihak kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dalam musibah ini.

Helikopter Bell 205 adalah satu dari tiga heli jenis Bell yang digunakan TNI AD di Aceh saat ini. Helikopter yang dibuat pada 1970 ini digunakan TNI sejak 1974. Insiden terjadi saat helikopter dalam perjalanan dari Takengon, Aceh Tengah menuju Banda Aceh. Saat itu hujan deras dan berkabut. Diduga, helikopter tersebut tidak mampu menghadapi terpaan hujan dalam perjalanan.

Empat awak helikopter dan keempat penumpangnya tewas dalam kecelakaan tersebut. Mereka adalah Letnan Kolonel Infanteri Suparman yang menjabat sebagai Komandan Batalyon 320 Pandeglang, Mayor (Inf) Yuchi Rantesalu, Letnan Dua Dwi Yudha, Prajurit Satu Irawan Pujiatmoko, Mayor Heru Irwanto (pilot), Letnan Dua Engkos Kuswara (co-pilot), Sersan Dua Sulaiman (teknisi I), dan Sersan Dua Yaryun (teknisi II) [baca: Helikopter TNI Jatuh di Aceh, Delapan Tewas].

Letnan Kolonel Purnawirawan TNI AD Joko Agus mengaku pasrah ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh Letda Dwi Yudha Febrianto, putra kedua dari tiga anaknya. Keluarga mantan Kepala Penerangan Kodam Brawijaya ini juga berusaha tegar. Mereka mengaku tak mendapat firasat apa pun sebelumnya.

Yudha adalah lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada 2002 perwira pertama. Dia ditugaskan di Aceh sejak September 2003 dan menjabat sebagai Komandan Daerah Militer Ulele, Banda Aceh.

Dari pemantauan SCTV di rumah duka, pelayat terus mengalir ke rumah keluarga Joko Agus di Jalan Brawijaya I, Surabaya, Jawa Timur. Ungkapan belasungkawa menyertai kedatangan mereka. Rencananya, jenazah korban tiba sore ini sekitar pukul 18.00 WIB. Selanjutnya, jenazah perwira Akabri yang pernah memperoleh penghargaan Pedang Trisakti Wiratama itu akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono, Surabaya, Kamis besok pagi.(AIS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini