Sukses

Mahasiwa Menolak Perubahan Status Unair

Dengan berubahnya status itu, Airlangga berhak membagi separuh jumlah daya tampung mahasiswa barunya kepada mahasiswa yang mampu membayar lebih lewat jalur PMDK. Kebijakan itu menghambat mahasiwa kurang mampu.

Liputan6.com, Surabaya: Puluhan mahasiswa Universitas Airlangga berunjuk rasa menolak kebijakan Rektor Unair yang membebankan kenaikan biaya pendidikan kepada mahasiswa baru. Aksi yang digelar bersamaan dengan penerimaan mahasiswa baru itu dipusatkan di depan Rektorat Unair di Jalan Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/9).

Dalam orasinya, mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Airlangga menuntut pencabutan rencana penetapan Universitas Airlangga sebagai badan hukum milik negara (BHMN). Dengan berubahnya status itu, Airlangga berhak membagi separuh jumlah daya tampung mahasiswa barunya kepada mahasiswa yang mampu membayar lebih lewat jalur penelusuran minat dan kemampuan (PMDK). Besar sumbangan berkisar antara Rp 5 juta hingga 75 juta per mahasiswa. Selain berorasi, pengunjuk rasa juga meneriaki teman-teman mereka yang menjadi panitia penerimaan mahasiswa baru.

Kebijakan ini dianggap sebagai penghambat mahasiswa tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN). Buktinya, lebih dari 400 mahasiswa baru Unair belum mendaftar ulang akibat besarnya biaya daftar ulang, yakni Rp 1 juta per orang [baca: Mahasiswa Memblokir Gerbang Kantor Gubernur Yogyakarta]. Aksi mahasiswa ini salah satu protes yang banyak digelar sejumlah mahasiswa di PTN di Tanah Air akibat tingginya biaya pendidikan.(DEN/Nyoman Suparta dan Daeng Tanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini