Sukses

Banjir Besar Melanda Sebuah Desa di Inggris

Delapan orang dilaporkan menderita hipotermia dan patah tulang. Sejauh ini, lebih dari 100 orang sudah dievakuasi dari Desa Boscastle, Inggris. Banjir hebat juga menggenangi sejumlah daerah di Turki.

Liputan6.com, Conrwall: Banjir besar melanda Desa Boscastle, Cornwall, di daerah pantai di Inggris bagian barat daya, Selasa (17/8). Delapan orang dilaporkan menderita hipotermia--kondisi suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius--dan patah tulang. Namun belum ada laporan mengenai korban jiwa. Banjir juga menghanyutkan sejumlah kendaraan.

Awalnya ketinggian air cuma enam sentimeter. Belakangan mendadak luapan air mencapai satu meter dengan kecepatan 65 kilometer per jam. Sejumlah warga yang terjebak di dalam mobil, di atas atap rumah maupun pohon terpaksa diselamatkan dengan menggunakan helikopter.

Kepolisian Daerah Devon dan Cornwall mengatakan, sejauh ini, lebih dari 100 orang sudah dievakuasi dari Boscastle. Tim penyelamat pun terus melakukan pencarian terhadap korban yang kemungkinan masih terjebak banjir di desa-desa sekitar.

Wakil Perdana Menteri Inggris, John Prescott, sudah mengunjungi daerah bencana. Dia menjanjikan segera memberikan bantuan. Sementara sejumlah pengamat cuaca berpendapat, Boscastle memang rawan banjir. Sebab desa itu terletak di bagian dalam teluk. Sudah begitu, di Desa Boscastle mengalir tiga sungai: Sungai Valency, Jordan, dan Paradise.

Banjir hebat juga melanda Turki. Hujan deras yang mengguyur di tengah musim panas itu mengakibatkan sejumlah wilayah, termasuk Ibu Kota Ankara, terendam. Banjir paling parah terjadi di Kota Istanbul. Di sana, ratusan bangunan, terdiri dari tempat tinggal, pertokoan, dan perkantoran tergenang air. Bahkan genangan ada yang sampai mendekati langit-langit ruangan.

Banjir di Ankara juga tak bisa dibilang ringan. Banjir diperburuk jatuhnya hujan es. Akibatnya lalu lintas di ruas jalan utama Kota Ankara macet total. Sejumlah kendaraan nyaris tak dapat bergerak di bawah siraman hujan lebat. Sebagian warga berusaha mengungsi dibantu regu penyelamat menggunakan perahu karet dan alat penggali mekanis.(ICH/Yoh)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.