Sukses

Kepala BIN: Bukan Kami yang Sadap Jokowi dan Buntuti Mega

Kepala Badan Intelijen Negara Negara (BIN) Marciano Norman angkat bicara soal dugaan penyadapan Jokowi.

3 Alat sadap ditemukan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Di ruang tamu pribadi, ruang makan yang biasa dibuat rapat, bahkan di kamar tidur. Tak hanya Joko Widodo, penyusup juga dikabarkan berkeliaran di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan membuntuti.

Terkait itu, Kepala Badan Intelijen Negara Negara (BIN) Marciano Norman, usai menggelar rapat kerja dengan Komisi I DPR hari ini, menyatakan alat sadap yang ditemukan di rumah dinas Jokowi, tak ada hubungan dengan institusinya.

"Yang pasti tidak dilakukan oleh Badan Intelijen Negara, itu saya pastikan. Tidak mungkin BIN melakukan hal itu. Apalagi terhadap beliau (Megawati), mantan pejabat yang sangat kami hormati, dan itu tidak mungkin," kata Marciano di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/02/2014).

Apakah sudah dapat diindikasikan pihak mana yang melakukan penyadapan itu? Marciano hanya berharap semua tidak gegabah dan tetap membatasi informasi satu dengan yang lainnya.

"Saya mengharapkan, semua pihak yang akan berperan di dalam pemilu ini. Menjaga komunitasnya masing-masing dan mereka juga harus dapat membatasi informasi yang menurut mereka rahasia, ya perlu dibatasi," kata dia.

"Dengan semua berupaya untuk menjaga peredaran informasi yang tidak perlu, saya rasa penyadapan-penyadapan itu tidak berjalan," lanjut mantan Komandan Paspampres SBY ini.

Jokowi sendiri sudah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding dengan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) pada Kamis 6 Februari 2014. MoU yang membahas kerja sama perlindungan dokumen penting dan rahasia milik Pemprov DKI itu, juga bertujuan melindungi penyadapan. (Ein/Ism)

Baca juga:

Takut Disadap Lagi, Jokowi Minta Bantuan Lembaga Sandi Negara
Alat Sadap di Rumah Dinas Jokowi Berbentuk Pulpen
Jokowi: Paling Ngobrol dengan Istri, Apa yang Mau Disadap?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.