Sukses

Gubernur Riau Bentuk `Satgas Kebakaran Hutan`

"Satgas ini tidak hanya untuk tahun ini. Kedepannya akan dipakai juga," kata Gubernur Riau Annas Maamun.

Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi untuk menanggulangi bencana kabut asap dengan cepat di wilayah Riau, langsung ditanggapi Gubernur Riau Annas Maamun. Gubernur yang baru dilantik itu langsung membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Satgas ini tidak hanya untuk tahun ini. Kedepannya akan dipakai juga. Sebab, kabut asap akibat Karhutla sudah menjadi langganan Riau tiap tahunnya," kata Annas di Pekanbaru, Jum'at (21/2/2014).

Annas menjelaskan, karena satgas tersebut bersifat tetap, maka dirinya berencana merekrut tenaga honorer sebagai anggota Satgas. "Dinas terkait seperti Dinas Sosial, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), polisi dan relawan juga diikutkan," jelasnya.

Satgas yang dibentuknya tersebut akan segera bekerja dengan dua cara pemadaman yang akan dilakukan. "Pertama melalui udara dengan cara bom air. Kedua melalui darat dengan memanfaatkan alat pemadaman kebakaran dari BPBD dan Dinas Kebakaran yang ada," terangnya.

Selama Februari ini, Satelit Terra dan Aqua sudah mendeteksi 3.861 titik api di Riau. Hari ini, menurut Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru Ibnu Amiruddi, terdapat 169 titik api. Jumlah ini meningkat tajam dari hari sebelumnya, yaitu 70 titik api.

Di Kabupaten Bengkalis, sebut Ibnu ada 88 titik api, Kepulauan Meranti 30 titik api, Pelalawan 17 titik api, Indragiri Hilir 16 titik api, Siak 9 titik api, Rokan Hilir 6 titik api, dan Dumai 3 titik api.

Kualitas udara di Provinsi Riau pun semakin mengkhawatirkan. Tercatat 18.846 warga Bumi Lancang Kuning menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). (Adm/Ism)

Baca Juga:
[VIDEO] TK dan SD di Pekanbaru Masih Diliburkan Akibat Kabut Asap
[VIDEO] Asap Riau Meluas, Penerbangan Kuala Namu Medan Tertunda
[VIDEO] Asap Tebal Riau Meluas Hingga Sumatera Utara

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini