Sukses

Menikmati Lukisan Alam di Bandungan

Di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng, terkenal dengan objek wisata pemandangan alamnya. Di sana terdapat Candi Gedong Songo yang terdiri sembilan candi yang berderet dari bawah hingga ke atas.

Liputan6.com, Semarang: Keindahan alam selalu menarik untuk dijadikan tujuan wisata. Salah satu tempat yang patut dikunjungi adalah kawasan Bandungan, yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Selain pegunungan yang memikat, disana juga terdapat bangunan purbakala. Untuk menuju Bandungan, Anda hanya memerlukan waktu 45 menit dari Kota Semarang yang berjarak tempuh 20 kilometer. Bandungan yang berdataran tinggi, beriklim sejuk, dan masyarakat yang ramah memiliki objek wisata bersejarah.

Adalah Candi Gedong Songo yang terletak di kaki Gunung Ungaran, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, yang memiliki peninggalan sejarah Hindu. Bangunan mirip Candi Dieng itu dijadikan sebagai tempat pemujaan dan abu jenazah. Situs purbakala ini ditemukan pertama kali oleh orang Belanda pada abad XVIII. Namun umur dan pendiri bangunan masih belum dipastikan karena tidak ditemukan prasasti yang dapat menjelaskannya. Sesuai namanya, kompleks candi ini terdiri atas sembilan candi, berderet dari bawah ke atas yang dihubungkan dengan jalan setapak bersemen. Mirip lereng-lereng bukit yang letaknya terpisah satu sama lain.

Untuk mengunjungi semua candi Anda bisa berjalan kaki atau menyewa kuda sambil menikmati keindahan alam dan kesegaran udara pegunungan. Di sini, Anda dapat merasakan aroma tempo doeloe dan keindahan pemandangan. Dengan dikelilingi hamparan bunga mawar dan hutan pinus, akan terasa kesegaran alam di wilayah tersebut. Istimewanya lagi, dari ketinggian sekitar 100 meter, Anda dapat menyaksikan lukisan alam Kota Ambarawa dan genangan air Rawa Pening dengan latar Gunung Sumbing dan Sindoro. Sungguh menakjubkan!

Sayangnya hanya lima candi yang dapat dinikmati secara utuh. Di candi pertama Anda akan menemui patung yoni yang melambangkan kesuburan. Tidak jauh dari candi ketiga, terdapat air belerang yang sangat dipercaya untuk menyembuhkan penyakit kulit. Konon, asap itu adalah napas Dasamuka yang kalah bertarung dengan Hanoman dalam merebut kembali Dewi Sinta. Seperti dikisahkan Kitab Ramayana atau cerita pewayangan, Dasamuka menculik Dewi Sinta dari sisi Rama, suaminya. Terjadilah perang besar untuk merebut Dewi Sinta dari Dasamuka dan bala tentara raksasanya melawan Rama yang dibantu pasukan kera pimpinan Hanoman. Namun Dasamuka yang sakti tak bisa mati kendati diserang dengan berbagai senjata oleh Rama. Karena itu, Hanoman yang anak dewa itu kemudian mengangkat sebuah gunung untuk menimbun tubuh Dasamuka. Jadilah Dasamuka tertimbun hidup-hidup oleh gunung yang kemudian hari disebut sebagai Gunung Ungaran.

Di candi kelima, tidak ada yang spesial karena tak ada arca seperti bangunan lainnya. Namun, disini Anda dapat menikmati indahnya Gunung Merbabu dan gunung lainnya. Sedangkan candi yang berada di puncak paling tinggi disebut Puncak Nirwana. Di sini terdapat berbagai patung dewa, seperti Syiwa Mahaguru, Syiwa Mahadewa, Syiwa Mahakala, Durgamahesasuramardhani, dan Ganesha. Di sana juga ditemukan lingga yang menjadi ciri khas candi-candi Hindu di Indonesia.

Udara yang sejuk dan kesuburan tanahnya, membuat masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Untuk menyambung hidupnya, warga tak hanya bercocok tanam sayur-mayur, tapi juga bunga. Misalnya di Dusun Ngasem, Bandungan, Anda dapat melihat hamparan berbagai jenis bunga seperti mawar, ester, lili dan krisan. Anda juga dapat membelinya secara langsung dengan harga lebih murah untuk dibawa pulang sebagai cendera mata.(DNP/Asti Megasari dan Effendi Kasah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.