Sukses

Anas Kandidat Walikota? Jokowi: Ya Ndak Tahu, Tanya ke BKD

Untuk mengangkat seorang walikota harus atas persetujuan dari DPRD DKI.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membantah telah memastikan mantan Kepala Badan Perpusatakaan dan Arsip Daerah Anas Effendi sebagai satu-satunya calon walikota Jakarta Barat. Untuk mengangkat seorang walikota harus atas persetujuan dari DPRD DKI.

"Belum.. belum. Kan ke dewan juga. Nanti kalau sudah dilantik yah jadi, kalau belum dilantik yah ndak," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin, (17/2/2014).

Ia mengakui, Anas Effenfi yang sebelumnya pernah dicopot dari jabatannya sebagai walikota Jakarta Timur karena dianggap Jokowi lambat dan tidak dapat mengikuti ritme kerjanya itu diusulkan kembali sebagai walikota. "Iya, sebagai kandidat, kandidat walikota Jakarta Barat," ucap Jokowi.

Lantas, bagaimana bisa Anas yang sebelumnya dianggap berkinerja buruk itu tiba-tiba dipromosikan kembali sebagai walikota, Jokowi tak bisa menjawab. "Ya ndak tahu, masa urut semua tanya ke saya. Kamu telusuri saja sana ke BKD (badan kepegawaian daerah), atau ke mana gitu. Kalau sudah mateng baru ke saya," kilah Jokowi.

Pada 14 Februari 2013 lalu, Anas dicopot dari jabatannya sebagai walikota Jakarta Selatan dan didapuk sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI, karena ditinggal pensiun oleh pejabat sebelumnya.

Ia pun kembali membuat sensasi, saat sidang Paripurna DPRD DKI yang digelar 13 Maret 2013 lalu, Anas tertangkap basah tertidur pulas sepanjang penyampaian pidato Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi.

Saat ditanya mengapa tertidur, Anas mengaku mengantuk karena semalaman suntuk menonton pertandingan sepak bola di televisi. "Saya ngantuk sekali memang, habis nonton sepak bola, Barcelona melawan AC Milan pas tengah malamnya," kilah Anas. (Ali/Mvi)

Baca juga:

Bongkar Pasang Jabatan, Ahok: Kalau Bagus... Jokowi Balikin Lagi

Anas Effendi Jadi Walikota Lagi, Apa Alasan Jokowi?

Anas Diusulkan Jadi Walikota Jakarta Barat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini