Sukses

[VIDEO] Satwa pun Terdampak Abu Kelud

Dampak abu vulkanik Gunung Kelud yang terhirup dapat memicu infeksi saluran pernapasan manusia dan satwa.

Dampak abu vulkanik Gunung Kelud yang terhirup dapat memicu infeksi saluran pernapasan. Penyakit ini tak hanya menghantui manusia, namun juga menyerang satwa yang berada di ruang terbuka dan tidak mendapatkan perawatan semestinya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (17/2/2014), infeksi saluran pernapasan dan radang mata merupakan momok pasca-bencana alam gunung meletus atau erupsi. Debu vulkanik yang mengandung silika sangat tajam sehingga dapat melukai saluran pernapasan saat terhirup maupun beterbangan di udara mengenai mata.

Tak hanya berbahaya bagi manusia, namun juga bagi satwa yang berada di pusat penanganan satwa liar di Kabupaten Kulon Progo. Menurut dokter hewan Dwi Wahyuni, hujan debu vulkanik diiringi dengan penyemprotan kandang sehari 2 kali. Satwa-satwa itu pun dimandikan agar debu vulkanik tidak menempel di tubuhnya.

Petugas maupun dokter hewan harus bekerja keras agar satwa tidak terserang infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Termasuk menjaga kondisi kesehatan mereka agar tidak terserang penyakit.

Perlakuan khusus pada satwa yang kini berjumlah 200 ekor dari 27 jenis satwa ini juga pernah diterapkan saat erupsi Gunung Merapi. Kondisi satwa menjadi prioritas karena merupakan satwa langka dan dilindungi. (Dan/Sss)

Baca juga:

SBY Akhirnya Bertemu Pengungsi Kelud
22 Gunung di Indonesia Berstatus di Atas Normal, 2 `Awas`
[VIDEO] Warga Desa Terdekat Kelud Harapkan Bantuan Pemerintah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi aktif di Indonesia, yang sudah meletus sejak tahun 1901 hingga tahun 2014.

    Gunung Kelud