Sukses

Kebutuhan Mendesak Pengungsi Kelud: Masker

Korban letusan Kelud di Jawa Timur hingga kini masih mengungsi di luar radius 10 kilometer dari gunung tersebut.

Korban letusan Kelud di Jawa Timur hingga kini masih mengungsi di luar radius 10 kilometer dari gunung tersebut. Para pengungsi punya kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kebutuhan mendesak yang diperlukan warga yakni berupa masker untuk melindungi organ pernafasan.

"Kebutuhan mendesak adalah masker. Yakni untuk masker selama berada di jalan dan perumahan," kata dia melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Selain itu, kebutuhan akan relawan juga mendesak. Para sukarelawan dibutuhkan untuk menyingkirkan muntahan material dari letusan gunung yang membuat jalanan di Malang, Blitar dan sekitar wilayah Jawa Timur, licin dan membahayakan para pengendara. Tak ketinggalan, mobil tangki air dibutuhkan untuk penyemprotan jalan

"Relawan untuk membersihkan abu. Juga mobil tangki air untuk menyemprot jalan," ujar Sutopo.

Hingga saat ini, akibat erupsi Gunung Kelud tersebut, 100.248 jiwa masih mengungsi yang tersebar di 172 titik pengungsian. "Jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Kelud berjumlah 100.248 orang di 172 titik. Pengungsi berasal dari Kabupaten Kediri 66.319 orang di 205 titik. Kabupaten Blitar 28.970 orang di 63  titik. Kabupaten Tulungagung 1.349 orang di 11 titik, dan Kabupaten Malang 3.610 orang di 14 titik," pungkas Sutopo.

Gunung Kelud mulai erupsi pada Kamis malam, sekitar pukul 22.55 WIB. Letusan berikutnya terjadi pada pukul 23.00 WIB dan 23.23 WIB. Letusan besar terjadi pada pukul 23.29 WIB. Kelud berstatus Awas atau Level IV sejak Kamis 13 Februari pukul 22.15 WIB. (Ein/Sss)

Baca juga:

Abu Vulkanik Gunung Kelud Hingga NTB
Tertimbun Pasir Kelud 15 Cm, Jalanan Kediri Bak Rute Paris-Dakar
Gunung Kelud Meletus, 2 Orang Tewas dan 18 Hilang di Malang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini