Sukses

Gunung Kelud Meletus, 6 Bandara Ditutup dan KA Terlambat

Sejumlah angkutan transportasi massal terganggu akibat abu vulkanik.

Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur meletus pada Kamis 13 Februari 2014 malam. Erupsi gunung tersebut pun menebarkan abu vulkanik yang menyebar hingga ratusan kilometer. Tak hanya menyelimuti jalanan, operasional sejumlah angkutan transportasi massal pun terganggu.

"Bandara tutup akibat gunung meletus keseluruhan ada 6, yakni Bandara Juanda Surabaya, Bandara Adisumarmo Solo, Bandara Adisucipto Yogyakarta, Bandara Abdurahman Saleh Malang, Bandara Ahmad Yani di Semarang, dan Bandara Tunggul Wulung di Cilacap," terang Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Kemenhub, Bambang S Ervans, di Gedung Kemenhub, Jakarta, Jumat (14/2/2014).

Tak hanya jalur udara yang terganggu, jalur darat pun mengalami hal serupa, meski tak terlalu parah. Di jalur darat, erupsi Gunung Kelud menganggu transportasi kereta api. Meski tak sampai berhenti operasi, tapi pengguna kereta akan mengalami keterlambatkan jadwal.

"Info yang diperoleh tetap beroperasi namun akan ada keterlambatan, karena pihak operator harus membersihkan dulu wesel-wesel yang ada, dan mengurangi kecepatan akibat masalah jarak pandang," terang Bambang. "Mudah-mudahan masyarakat memahami keterlambatan yang ada."

Letusan pertama Gunung Kelud terjadi pada pukul 22.55 WIB. Letusan berikutnya terjadi pada pukul 23.00 WIB dan 23.23 WIB. Letusan besar terjadi pada pukul 23.29 WIB. Lalu, pada 23.36 terjadi hujan batu. Sementara, hujan kerikil terjadi sampai ke wilayah Wates dan pesantren Kota Kediri.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2 orang meninggal dunia dan 100.248 orang mengungsi atas kejadian ini. Korban meninggal dunia bukan akibat dampak langsung dari erupsi, tetapi karena kecelakaan (musibah) atau dampak lain dari erupsi, yakni akibat tertimpa tembok yang tak kuat menahan abu erupsi Gunung Kelud.

Abu vulkanik yang menyebar membuat jarak pandang di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi terbatas.

Indonesia adalah rumah bagi 129 gunung berapi aktif. Dua yang paling aktif adalah Gunung Kelud dan Gunung Merapi di Jawa. Banyaknya gunung berapi di Indonesia tak lepas dari posisi nusantara yang bertopang di atas zona tektonik yang sangat aktif, pertemuan 3 lempeng besar dunia --Pasifik, Australia, Eurasia, dan sejumlah lempeng kecil. Sehingga bisa dibilang Indonesia adalah wilayah langganan bencana. (Riz/Ein)

Baca juga:

Gunung Kelud Meletus, 2 Orang Tewas dan 18 Hilang di Malang
Surono: Tanda Alam, Harimau Turun Sebelum Kelud Meletus
Gunung Kelud Meletus, 100.248 Jiwa Mengungsi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini