Sukses

Terduga Teroris yang Tewas di Poso Sempat Hilang

Jenazah satu terduga teroris yang tewas di Poso meninggalkan rumah tanpa pesan sejak tahun 2012.

Jenazah satu terduga teroris yang tewas di Poso, Sulawesi Tengah, teridentifikasi sebagai Arif Wicaksana Aji (26) warga Tabalong, Kalimantan Selatan. Semasa hidup, Arif Wicaksana Aji diketahui hidup dalam keluarga yang cukup berada.

Pada 2012 silam, Arif Wicaksana Aji yang telah menikah dan mempunyai 3 anak meninggalkan rumah tanpa pesan, hingga membuat keluarga besarnya di Tabalong kebingungan harus mencari ke mana. "Mulai dari meninggalkan rumah itu, setiap ada kabar mayat tanpa identitas ditemukan di tiap daerah pasti kami datang untuk melihat," kata ayah Arif, H Raden Maulani Budaya (55) kepada Liputan6.com, Palu, Jumat (14/2/2014).

Sang ayah yang membesarkannya sejak lahir di Tabalong, merupakan mantan anggota dewan Tabalong yang pernah menjabat selama 2 periode sejak 1999 hingga 2009. Maulani mengungkapkan, anak bungsu dari 4 bersaudaranya itu merupakan anak yang taat beribadah dan patuh kepada keluarga.

Menurut Maulani, di lingkungan tempatnya tinggal Arif pun bergaul. Ia dikenal sebagai pribadi yang banyak disenangi temannya, karena cepat akrab jika bergaul. "Di sekolah pun demikian. Dan dia juga anaknya yang cerdas karena sering meraih rangking," ungkapnya.

Maulani meyebutkan, Arif menamatkan diri dari sekolah menengah atas di Tabalong dan cukup aktif dalam pengajian dan kegiatan ke agamaan lainnya. Bahkan, Arif juga sempat menjadi seorang ustad di beberapa pondok pesantren kecil yang ada di Tabalong. "Arif Wicaksana Aji juga aktif dalam setiap perlombaan tentang keagamaan. Dia itu pernah juara I MTQ kategori pembaca alquran terbaik se-Tabalong," sebut Maulani.

Dengan nada lirih Maulani mengaku, keluarga sudah pasrah saat anaknya itu hilang tanpa meninggalkan jejak. Hingga akhirnya keluarga mendapatkan informasi keberadaan anaknya itu sudah tak bernyawa di Palu, keluarga kemudian bergegas ke Palu.

Keluarga juga sempat berangkat ke Jakarta sebelumnya, karena mendapat informasi yang salah tentang keberadaan anaknya itu. "Kami bersyukur meskipun ketemu anak kami tinggal jasad. Dan kami tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah," pungkas Maulani.

Arif Wicaksana Aji sendiri diketahui masuk sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) yang dirilis Polda Sulteng, 2012 silam atas nama Hendro. (Fiq/Rmn)

Baca juga:
1 Jenazah Terduga Teroris Poso Dimakamkan di Palu
Keluarga Jemput Jenazah 1 Terduga Teroris Poso
Kapolri Belum Pastikan Ledakan Pasuruan Terkait Jaringan Teroris

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini