Sukses

PVMBG: 6 Jam Gunung Kelud Terus Gempa Tremor, Erupsi Kian Dekat

Alat Seismik di pos pengamatan Gunung Kelud menunjukkan gempa tremor terjadi terus menerus selama 6 jam di gunung tersebut.

Alat Seismik di pos pengamatan Gunung Kelud menunjukkan gempa tremor terjadi terus-menerus selama 6 jam di gunung tersebut. Gunung yang terletak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu mengalami peningkatan aktivitas.

"Per 6 jam terjadi gempa vulkanik yang semakin rapat. Dari 208 kali (gempa vulkanik dangkal, pukul 00.00-06.00 WIB), 245 kali (06.00-12.00 WIB) dan 442 kali (12.00-18.00 WIB) dan menjadi tremor," kata Pelaksana Tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gede Suantika di Kediri, Jawa Timur, Kamis (13/2/2014).

Suantika menjelaskan, kondisi tersebut memang menjadikan potensi letusan semakin mendekat. Terlebih, semakin banyak gempa tremor yang terjadi. Kendati, statusnya belum dinaikkan karena masih menunggu situasi. Gempa tremor yang terjadi saat ini masih rendah, hanya sekitar 1 milimeter.

PVMBG akan menaikkan statusnya jika sudah melewati hingga sekitar 52 milimeter dan terjadi terus-menerus. "Terjadi terus-menerus sampai dia (gempa tremor) hampir rata dan tidak bisa dipisahkan. Artinya, kegawatannya sudah semakin dekat," jelas Suantika.

Suantika mengaku, kondisi saat ini sudah kritis. Kendati, saat ini juga belum diperlukan evakuasi karena statusnya masih siaga. Ia juga belum bisa memastikan apakah akan terjadi letusan malam ini. Namun yang pasti kondisi ini akan terus dipantau.

Warga Masih Tenang

Sementara itu, sejumlah warga masih tenang meski kondisi Gunung Kelud sudah kritis. Mereka menunggu instruksi lebih lanjut dari petugas. Jika dianjurkan mengungsi, mereka akan mengungsi. Tapi jika belum ada anjuran, akan tetap bertahan di rumahnya.

Sejumlah warga lainnya sudah semakin resah dengan kondisi Gunung Kelud. Mereka sebagian sudah ada yang tidur di luar rumah, khawatir jika gunung meletus sewaktu-waktu. Mereka membuat tempat tinggal darurat yang terbuat dari bambu yang dipasang menyilang dan diberi tutup terpal. Tempat tersebut juga dilengkapi dengan tempat tidur.

Di Kabupaten Kediri, ada sekitar 66 ribu jiwa yang harus dievakuasi jika Gunung Kelud erupsi. Mereka adalah warga di 4 kecamatan yang terdampak langsung bencana letusan. Yaitu Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, dan Puncu.

PVMBG telah memutuskan kenaikan status Gunung Kelud dari semula waspada menjadi siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut terhitung sejak Senin 10 Februari sekitar pukul 16.00 WIB.

Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud. (Ant/Ali/Rmn)

Baca juga:

Magma Gunung Kelud Terus Naik, Warga Belum Dievakuasi

[VIDEO] Aktivitas Meningkat, Kelud Berstatus Siaga Fase Kritis

Antisipasi Kelud Meletus, Puluhan Titik Kumpul Disiapkan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini