Sukses

<i>Lailahaillallah</i> dari Fajrul Falaakh Sebelum Ajal

Mantan Ketua Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Fajrul Falaakh meninggal dunia karena serangan jantung.

Mantan Ketua Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) Fajrul Falaakh meninggal dunia Rabu 12 Februari 2014 sekitar pukul 12.35 WIB, saat dalam perjalanan menuju RS Harapan Kita Jakarta. Fajrul meninggal karena serangan jantung.

Adik kandung Fajrul, Safira Machrusah mengatakan, sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, Fajrul yang merupakan anggota Komisi Hukum Nasional itu sempat mengucap kalimat syahadat 'Lailahaillallah'.

"Usai muntah itu membaca Lailahaillallah lalu meninggal dunia. Jadi kena serangan jantung sebelum meninggal dunia," ujar Safira, lirih, di rumah duka, Jalan Dato Tenggara Nomor 8, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/2/2014).

Fajrul sempat dirawat di Singapura beberapa hari lalu. Kemudian pulang ke rumah, namun kembali sakit. Fajrul lalu dibawa ke rumah sakit. Namun dalam perjalanan, ia menghembuskan nafas terakhir.

"Sebelumnya almarhum merasa sesak di dadanya, terus langsung berangkat ke Singapura untuk periksa. 4 Hari lalu dirawat dan kemarin baru sampai rumah lagi," ujar Safira.

Dia mengungkapkan, sebelumnya tidak ada firasat yang menunjukkan jika Fajrul akan pergi untuk selamanya. Saat pulang dari Singapura, Fajrul sudah mengatakan dirinya lebih sehat dari sebelumnya.

"Sebelumnya 3 katup jantungnya tertutup dan 1 terbuka dan sempat dinyatakan anfal. Tapi sudah diperbolehkan pulang dan hanya diberi saran sama dokter di Singapura untuk jaga makanannya saja. Pagi juga enakan sudah jalan-jalan, eh tiba-tiba agak siang bilang sesak nafas dan langsung dibawa ke Harapan kita menggunakan mobil pribadi," tandas Safira.

Fajrul meninggal dunia pada usia ke-55 tahun, meninggalkan 1 istri dan 2 anak laki-laki. Selain aktif di PBNU dan KHN, Fajrul juga pernah menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). (Riz/Ism)

Baca juga:

Anggota Komisi Hukum Nasional Fajrul Falaakh Tutup Usia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.