Sukses

Presiden Berjanji Mengusut Kasus Penembakan di Palu

Ketua Persatuan Gereja Indonesia Nathan Setiabudi dan Ketua Umum Partai Damai Sejahtera Ruyandi Hutasoit yakin kasus ini bukan bermotif agama. Menag Said Agil al Munawar menemui korban penembakan.

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Persatuan Gereja Indonesia Nathan Setiabudi dan Ketua Partai Damai Sejahtera Ruyandi Hutasoit menemui Presiden Megawati Sukarnoputri di kediaman pribadi Megawati, Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (20/7). Pertemuan ini dijadwalkan khusus untuk membahas kasus penembakan di Gereja Efata, Palu, Sulawesi Tengah. Kepada Nathan dan Ruyandi, Megawati berjanji akan mengusut tuntas kasus penembakan tersebut.

Usai pertemuan, Nathan mengimbau seluruh dewan gereja tidak terprovokasi kasus penembakan tersebut. Ia meyakini penembakan itu tak ada hubungan dengan agama. Bagi Nathan, insiden di Gereja Efata adalah kejahatan besar. "Harus ditangkap penjahatnya," ujar Nathan. Pernyataan senada juga disampaikan Ruyandi. "Ini melanggar Pancasila, Ketuhanan Yang maha Esa," kata dia. Ruyandi juga mengatakan perbuatan itu telah menyakiti umat beragama.

Menteri Agama Said Agil Hussein al Munawar juga menyampaikan pendapat serupa ketika menjenguk korban insiden Efata. Menag mengatakan, kasus ini bukanlah persoalan antarumat beragama. Sebab, orang beragama tidak mungkin melakukan tindakan di luar batas kemanusiaan. "Ini mengandalkan kekerasan apalagi pembunuhan," tutur Said. Menag juga berharap kasus ini tak terulang lagi.

Siang tadi, jasad pendeta Susianty Tinulele, dimakamkan setelah dilakukan ritual keagamaan di Gereja Efata [baca: Hari Ini, Jenazah Susianti Dimakamkan]. Sebagai penghormatan terakhir, keluarga korban juga menyelenggarakan misa kebaktian di rumah duka Jalan Lembu, Palu, Senin kemarin malam.

Sementara itu, sekitar pukul 15.00 WITA, Desry Yanti Tengkende, seorang korban penembakan di Gereja Efata diberangkatkan dari Palu ke Surabaya, Jawa Timur, untuk dirawat intensif di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dokter Ramelan. Dia diangkut dengan pesawat Merpati. Kedua orang tua Desry turut mendampingi keberangkatan anaknya yang menderita luka serius di bagian kepala.

Sejauh ini, aparat kepolisian setempat masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap pelaku penembakan. Namun, polisi belum menyebarkan sketsa pelaku yang ciri-cirinya sudah diketahui [baca: Sketsa Penembak Pendeta di Palu Akan Disebarluaskan]. Bahkan, hingga kini, belum dilaporkan adanya penemuan-penemuan baru seputar kasus ini.(Ozi/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.