Sukses

[VIDEO] Perang Panah di Timika - Drag Race Unik di Sleman

Seorang warga terluka dalam bentrok 2 kelompok warga di Timika, Papua. Warga Kampung Pulo bertahan di emperan toko saat banjir kiriman.

2 Kelompok warga Kei dari Kampung Bombai dan Kampung Wacin saling serang di Kompleks Jayanti, Timika, Papua. Saling serang dipicu pembunuhan salah satu warga Bombai di depan rumahnya oleh warga Wacin. Kedua kelompok saling serang menggunakan panah, parang dan tombak. Tembakan peringatan polisi bahkan tak dihiraukan. Akibat bentrokan ini, seorang warga terluka dan lalu lintas macet total.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV dalam Kilas Indonesia, Senin (10/2/2014) lainnya, ratusan siswa SD Jember Lor Dua, Jember, Jawa Timur mengantar jenazah Ahmad Hamdan Al Adib ke pemakaman umum setempat. Ahmad tewas tenggelam di Dam Bromo Kali Jompo karena terseret pusaran air. Minggu 9 Februari, ratusan warga dan Tim SAR menemukan jasad Ahmad setelah pencarian selama 9 jam. Evakuasi berlangsung dramatis karena jasad Ahmad 2 kali muncul namun kembali terseret pusaran air.

Pengungsi banjir Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur masih bertahan di emperan toko pinggir jalan. Pilihan ini ditempuh setelah tenda pengungsi dibongkar sejak Sabtu 8 Februari, sementara banjir setinggi 1 meter masih merendam rumah mereka. Sejumlah warga mengaku lelah menghadapi banjir tiap tahun dan bersedia direlokasi.

Sebuah acara drag race unik digelar di Sleman, DI Yogyakarta. Bukan mempertandingkan sepeda motor atau mobil balap, melainkan gerobak sapi. Acara yang baru pertama kali digelar ini diikuti puluhan gerobak sapi dari sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Kompetisi ini digelar untuk pelestarian kendaraan tradisional sekaligus kampanye kendaraan ramah lingkungan. (Nfs/Sss)

Lihat juga:

[VIDEO] Miras Mematikan di Cirebon - Kuburan Tanpa Nama Dibongkar

[VIDEO] Jokowi Cabut `Siaga Darurat` Meski Jakarta Masih Banjir
[VIDEO] Bentrok Sengketa Lahan, Warga Timika Pakai Panah Beracun

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.