Sukses

[VIDEO] Peneliti Unair: Kijang dan Komodo KBS Mati Tak Wajar

Tim peneliti dari Universitas Airlangga menyatakan, kijang dan komodo yang mati di KBS beberapa waktu lalu mati secara tidak wajar.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memeriksa 6 organ tubuh hewan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang mati 8 hari yang lalu di Laboratorium Patalogi Vatarine.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (10/2/2014), 6 organ tubuh hewan tersebut diperiksa guna memastikan penyebab matinya sejumlah koleksi KBS.

Dari banyaknya hewan yang mati, hasil pemeriksaan 2 hewan, yaitu komodo dan kijang menunjukkan keduanya mati akibat sakit yang disebabkan unsur yang tidak wajar, bukan karena faktor usia.

Sebelumnya, kijang jenis barking deer koleksi KBS tersebut mati pada 31 Januari 2014. Saat ditemukan, kijang betina yang sedang hamil tersebut mati dalam keadaan mulut berbusa.

Hanya berselang 1 hari setelah kijang mati, seekor komodo jantan ditemukan mati di dalam kandang peraga dengan lidah terjulur.

Setelah komodo, seekor harimau putih bernama Cantrika juga meregang nyawa. Harimau putih ini menemui ajal pada Kamis 6 Februari malam pukul 21.30 WIB setelah dirawat di klinik karantina selama 2 minggu.

Saat ini, tim peneliti masih menunggu hasil toksilogi, apakah ada unsur racun atau tidak dalam organ kijang dan komodo tersebut. (Nfs/Sss)

Lihat juga:

[VIDEO] Giliran Kijang Hamil Mati di Kebun Binatang Surabaya

[VIDEO] Kabar Buruk! Komodo dan Rusa Bawean KBS Mati
Marius si Bayi Jerapah 2 Tahun Ditembak, Jadi Makanan Singa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini