Sukses

`Penolakan` KRI Usman Harun ke Perairan Singapura Jadi Terpopuler

Dua Menteri Singapura yang berlatar belakang militer mengungkapkan kekecewaannya atas penggunaan nama Usman Harun untuk KRI.

Pascapemberian nama Kapal Republik Indonesia (KRI) Usman Harun, hubungan Indonesia-Singapura semakin memburuk. Imbasnya, kapal perang yang diambil dari pejuang tentara angkatan laut bernama Usman dan Harun tersebut dilarang melintas di perairan Singapura.

Berita tersebut menjadi berita terpopuler di antara 5 berita paling populer bagi pembaca Liputan6.com hari ini, Sabtu (8/2/2014). Berikut 5 berita paling populer;

1. `Jangan Izinkan KRI Usman Harun Masuk Perairan Singapura`

Indonesia tetap pada pendiriannya memberi nama Kapal Republik Indonesia (KRI) Usman Harun meski protes keras datang dari Singapura. Dua Menteri Singapura yang berlatar belakang militer mengungkapkan kekecewaannya.

Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Chan Chun Sing dan Plt Menteri Tenaga Kerja Tan Chuan-Jin, dalam posting Facebook terpisah mengatakan, sikap Indonesia mencerminkan rasa tidak hormat, tak berperasaan, dan ketidakpekaan.

Sementara, pengamat pertahanan Singapura, David Boey dalam opininya di Straits Times berpendapat, keputusan Indonesia terkait pemberian nama KRI Usman Harun menjadi duri dalam daging hubungan RI dan Negeri Singa.

2. `Sengketa` KRI Usman-Harun

Mungkin Pemerintah Republik Indonesia (RI) tak pernah menyangka dan tak berniat untuk mengingatkan kembali perseteruan tanah air dengan Singapura pada tahun 1960-an. Kala itu, Singapura masih menjadi bagian Malaysia.

Ketegangan antara Indonesia dan Singapura pada zaman Orde Lama kini terngiang kembali. Penamaan Kapal Militer TNI AL RI (KRI) Usman-Harun menimbulkan sengketa kecil dalam hubungan kedua negara. Usman dan Harun adalah 2 pahlawan RI yang merupakan anggota Korps Komando AL -- kini bernama Marinir TNI AL.


3. Warga Jakarta Kumpulkan Koin untuk Belikan Jokowi Truk Sampah

DPRD DKI Jakarta menolak permohonan pembelian 200 truk sampah oleh Pemprov DKI pimpinan Gubernur Jokowi. Prihatin dengan hal ini, sekumpulan warga pun membentuk 'Gerakan Koin Warga untuk Truk Sampah Jakarta'. Mereka menggelar aksi penggalangan dana untuk pembelian truk sampah di Bundaran HI, Jakarta sejak pagi tadi.

"Aksi ini merupakan respon spontan kami karena kebutuhan pengadaan truk sampah tidak terakomodir dalam APBD 2014. Padahal truk sampah tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan sampah yang sangat kronis," ujar koorinator aksi, Ferdi Semaun di lokasi, Jakarta, Sabtu (8/2/2014).

4. Kapal SeaOrbiter, Misi: Kuak Misteri Atlantis dan Monster Laut

Laut masih menyimpan rahasia terdalamnya. Untuk menyibaknya, sebuah kapal riset sedang dibuat. Namanya SeaOrbiter. SeaOrbiter bukan kapal biasa, melainkan laboratorium riset raksasa, bentuknya unik dengan setengah bagian tenggelam dalam air. Tinggi totalnya 190 kaki atau 57,9 meter, 100 kaki atau 30,4 meter di antaranya berada di bawah air.

Seperti dimuat News.com.au, 7 Februari 2014, dengan ditenagai energi matahari, ia bisa menjelajahi lautan tanpa henti, untuk mencari jenis kehidupan baru atau mencari peradaban yang hilang. Dari bentuk dan kecanggihannya, SeaOrbiter seakan adalah bagian dari film fiksisains besutan James Cameron.

Seperti tak nyata. Namun, suatu hari ia akan melaju di lautan terbuka sebagai kapal eksplorasi tanpa henti pertama di dunia.

5. DPRD DKI: Status Darurat Buat Jakarta Mencekam

Kelanjutan status Siaga Darurat Banjir Ibukota yang jatuh tempo pada 12 Februari akan diputuskan Gubernur DKI Jakarta Jokowi Senin mendatang. Namun mengingat masih tingginya curah hujan Ibukota, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengusulkan untuk memperpanjang status itu.

Namun, DPRD DKI menilai, perpanjangan status Siaga Darurat Banjir hanya akan membuat Pemprov DKI ketergantungan. Selain itu warga juga dibuat tak tenang dalam menjalankan aktivitasnya. "Kalau tanggap darurat banjir, kita jadi bergantungan terus. Suasana seperti ini kan jadinya mencekam, siapa yang mau hidup dalam kondisi darurat," ujar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI, Ashraf Ali di Jakarta, Sabtu (8/2/2014). (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.