Sukses

Anas Menulis Kisah Hambalang di Rutan, PPI: Nanti Dijadikan Buku

Anas juga menulis apa yang dialaminya selama ditahan di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Anas Urbaningrum, tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait proyek Hambalang menuliskan segala hal yang diketahuinya soal kasus yang diduga merugikan negara Rp 2,5 triliun itu. Selain itu, Anas juga menulis apa yang dialaminya selama ditahan di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Iya (Anas) terus nyicil menulis itu. Hasil tulisan dikirim ke kita. Jadi nanti kita akan kumpulkan semua kisahnya Mas Anas untuk dijadikan buku. Kalau memang halamannya sudah memenuhi, ya diterbitkan," kata juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia Ma'mun Murod di Rumah Pergerakan PPI di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2014).

Ma'mun mengatakan, KPK saat ini telah mengizinkan para kolega Anas untuk dapat bertemu langsung di rutan KPK. "Kita sekarang sudah bisa ketemu langsung sama mas Anas," ujar Ma'mun.

Dia juga mengatakan, dalam kasus yang menimpa Anas, Ma'mun mengaku tak habis pikir dengan langkah KPK yang belum juga memanggil Edhie Baskoro atau Ibas, selaku steering commite (SC) pada kongres Partai Demokrat pada 2010 di Bandung.

"Ketua DPC saja dipanggil-panggilin, kok ini SC-nya malah nggak pernah dipanggil," tandas Ma'mun.

Anas Urbaningrum menyebut nama Ibas kepada penyidik KPK dalam pemeriksaan Rabu 5 Februari lalu. "Nama Ibas sudah disebut Anas. Pokoknya semua dalam Kongres Partai Demokrat 2010," kata pengacara Anas, Adnan Buyung Nasution di Gedung KPK, Jakarta.

Buyung menjelaskan, Anas sudah membongkar semua di hadapan penyidik apa yang diketahuinya soal Kongres PD 2010 di Bandung, Jawa Barat. Menurutnya langkah tersebut sudah tepat sebab agar semuanya menjadi terang-benderang. (Mvi/Rmn)

Baca juga:

Pengacara: Anas Diminta Amankan SBY dalam Kasus Century
Adnan Buyung: Anas Sebut Ibas Saat Diperiksa KPK
Akbar Tandjung Dukung Anas `Ajak` Ibas ke KPK
Ada Bukti Soal Ibas? Kuasa Hukum Anas: Tunggu Tanggal Mainnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini