Sukses

Daerah-daerah Rawan Konflik Pemilu 2014

Salah satu alasan kepolisian berkonsentrasi pada sejumlah titik itu karena wilayah tersebut merupakan bekas wilayah konflik

Sebanyak 253.035 personel polisi bakal diterjunkan untuk mengamankan setiap tahapan pemilu di seluruh Indonesia. Terdapat sejumlah wilayah yang akan menjadi titik konsentrasi pengamanan pesta demokrasi 5 tahunan itu.

"Misalnya di Aceh, paska-konflik, masih banyak senjata yang beredar disana sehingga perlu diantisipasi," kata Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Badroddin Haiti, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/2/2014).

Wilayah-wilayah yang menjadi perhatian khusus antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua. Pertimbangan lain perlunya konsentrasi lebih di wilayah-wilayah itu karena diduga masih terdapat kelompok separatis.

"Itu salah satu pertimbangan. Termasuk teror, peredaran wilayah. Bekas-bekas daerah konflik itu perlu diantisipasi," tandas Jenderal Bintang Tiga tersebut.

Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis 30 Januari lalu, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengimbau kepada seluruh jajaran anggotanya untuk menjamin rasa aman kepada peserta maupun penyelenggara Pemilu 2014 agar bisa menggunakan hak pilihnya dengan jernih.

"Kepada seluruh jajaran, ini tantangan tugas, oleh karena itu saya perintahkan untuk mengawal, menjaga dan mengamankan setiap tahapan Pemilu 2014 dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan situasi kemanan kondusif dan memberikan rasa aman," katanya.

Selain petugas kepolisian, pengamanan Pemilu 2014 ini juga melibatkan 23.450 personel TNI, 1.091.556 Linmas untuk mengamankan 186.172.508 pemilih sementara berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 545.778 tempat pemungutan suara (TPS). (Gen/Ism)

Baca Juga:

Kapolri Perjuangkan Kekurangan Dana Pengamanan Pemilu Rp 600 M

Amankan Pemilu 2014, Polri Kerahkan 253.035 Personel

132 TPS di Jakarta Utara Diprediksi Tidak Aman




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini