Sukses

Cinta `Heroik`, Aktivis Lamar Pacar di Tengah Demo Rusuh Ukraina

Berdekatan dengan barisan polisi anti huru-hara, si pria berlutut, lalu mengeluarkan sebuah kotak merah berisikan sebuah cincin.

Panasnya situasi di Kiev, Ukraina akibat bentrok yang terjadi antara demonstran anti pemerintah dan polisi anti huru-hara dalam beberapa waktu belakangan ini tidak menyurutkan niat seorang aktivis pria dari kelompok oposisi radikal 'Sektor Kanan' untuk melamar sang kekasih.

Seperti dikutip Liputan6.com dari News.com.au, Senin (3/2/2014), pria yang identitasnya dirahasiakan itu melamar wanita pujaannya di sebuah jalan yang berdekatan Independence Square di mana kerusuhan berdarah terjadi bulan Januari lalu.

Ia sengaja meminta wanita yang telah menjadi kekasihnya selama satu setengah tahun untuk ikut turun ke barikade yang didirikan kelompoknya pada Sabtu malam, 1 Februari lalu.

"Pikiranku tenang, tapi hatiku berdebar," kata si pria itu.

Pria yang menggunakan seragam lengkap bak tentara itu mengungkapkan isi hatinya melalui pengeras suara saat pendemo lainnnya menyalakan suar. Berdekatan dengan barisan polisi anti huru-hara, si pria berlutut, lalu mengeluarkan sebuah kotak merah berisikan sebuah cincin. Tanpa ragu, pria tersebut kemudian meminta sang kekasih untuk menikahinya.

Kaget dan senang, si wanita pujaan langsung mengangguk, menerima lamaran sang kekasih. Dia tersenyum, lalu mencium pria yang kelak akan menjadi suaminya. Demonstran lain yang menyaksikan kejadian romantis itu bersorak. Mereka menyalakan kembang api dan alat pemicu suar merah. Ikut senang.

"Saya tak bisa berkata-kata. Saya sangat senang!" ujar pria itu setelah akhirnya sang wanita idaman menerima lamarannya.

Setelahnya, si wanita mendapat seikat mawar merah dari seorang demonstran lain. Si pria kemudian bersorak meneriakkan "Kemenangan untuk Ukraina!" dan dibalas oleh teriakan "Kemenangan untuk para pahlawan!".

"Saya telah menunggu momen ini sejak lama, tetapi karena terjadi revolusi, maka saya memutuskan untuk melakukannya sekarang," beber si pria.

Dalam dua bulan terakhir terjadi 'pertempuran' sengit antara pihak oposisi Ukraina dan pemerintah Presiden Yanukovych yang dipicu oleh keputusan Yanukovych membatalkan kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa pada November 2013 lalu dan memilih bekerja sama dengan Rusia.

Bukannya mereda, situasi di Kiev saat ini semakin memanas. Perdana Menteri Ukraina Mykola Azarov dan kabinetnya sudah mundur. Pihak oposisi kini menuntut sang presiden untuk lengser. (Ega/Ein)

Malu! Pasukan Khusus nan Elit Turki `Keok` Lawan Pintu
Selama 11 Tahun, Xiang Menenun Rambutnya Jadi Mantel untuk Suami
Pemimpin Oposisi `Sang Petinju` Ultimatum Presiden Ukraina


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini