Sukses

Kerajinan Logam Ceper Terancam Bangkrut

Hanya 24 dari 340 perajin logam di Ceper, Jawa Tengah, yang masih beroperasi karena harga besi dan kokas metalurgi yang tinggi. Dalam beberapa bulan dikhawatirkan tidak ada lagi industri logam yang mampu bertahan.

Liputan6.com, Klaten: Ratusan perajin logam di Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terancam gulung tikar karena kehabisan bahan baku serta melambungnya harga komponen lain seperti besi dan kokas metalurgi (arang batu bara yang mempunyai sifat-sifat kekuatan dan porositas tertentu yang memungkinkan digunakan dalam pengubahan bijih besi menjadi besi mentah--Red). Saat ini, hanya 24 dari 340 perajin industri rumahan yang masih beroperasi sehingga sekitar 3.000 pekerja yang berasal dari berbagai daerah terpaksa diliburkan.

Menurut Bendahara Koperasi Industri Pengecoran Logam Batur Jaya Badrul Munir, dikhawatirkan dalam beberapa bulan tidak ada lagi industri logam yang mampu bertahan jika pemerintah tidak cepat turun tangan memberikan solusi. Dampak selanjutnya, ribuan orang harus kehilangan pekerjaannya. Bahkan, beberapa perajin ini terpaksa menjadi petani atau buruh tani. Koperasi Industri Pengecoran Logam Batur Jaya adalah koprasi yang membawahi perajin logam di daerah Ceper.

Sukir, salah seorang perajin logam mengungkapkan bahwa usaha kerajinan logam yang sudah puluhan tahun digelutinya tidak mampu beroperasi. Itu karena biaya operasional yang dikeluarkannya dalam tiga bulan ini melambung tinggi. Menurut Sukir, pada awal 2004, harga besi sebagai bahan baku masih berkisar Rp 1.400 per kilogram. Namun, pada akhir Maret silam, menjadi Rp 2.600 per kilogram. Demikian juga harga kokas sebagai bahan bakar pengecoran yang melambung sekitar 300 persen dari harga Rp 2.600 per kilogram menjadi Rp 6.600 per kilogramnya.(TOZ/Solikun dan Hendro)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini