Sukses

Aher PKS: Capres Kan Bukan Mas Jokowi Saja

Aher berpendapat, selama dunia aktivis belum berakhir atau ada keputusan, semua masih ada peluang.

Lembaga Pelaksana dan Penokohan Kader Partai Keadilan Sejahtera (LPP PKS) akan mengumumkan hasil Pemilu Raya (Pemira) internal kader yang tersebar di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS di 33 Provinsi dalam menentukan capres. Sejauh ini, ada 5 nama yang siap merebut kursi Presiden RI.

"Dalam dunia aktivis, sepanjang belum sampai pada kejadian akhir atau sebelum ada keputusan, berarti semua masih ada peluang. Capres kan bukan Mas Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo) saja, ada yang lain," ujar anggota Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan alias Aher di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (1/2/2014).

Pria yang sudah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sebanyak 2 periode itu menceritakan pengalamannya 2008 lalu. Saat itu, ia tak diunggulkan dalam Pilkada Jawa Barat. "Saya ingat 2008, saya masuk Jabar, nggak ada yang jagokan saya, tapi akhirnya bisa terpilih."

"Orang kaget, jangankan orang, saya juga kaget. Kemungkinan terjadinya seperti apa ke depan masih sangat terbuka," sambung Aher.

Meski termasuk anggota Majelis Syuro PKS, Aher tak bisa berkomentar banyak siapa nama yang diunggulkan menjadi capres PKS. Sebab dari 5 nama, ia termasuk di dalamnya. Ia pun menuturkan kriteria capres yang akan dipilih.

"Saya sering bilang, kepemimpinan tidak boleh diberikan pada yang terlalu mau, tapi jangan diberi pada yang tidak mau juga, harus yang di tengah. Nah, saya di tengah. Siapa yang dipilih, karena saya jadi bagian 5 yang potensial kurang bagus kalau komentari itu," pungkas Aher.

Berikut 5 besar nama-nama calon hasil Pemira PKS yang akan dibawa ke Majelis Syuro PKS akhir Januari:

1. M Hidayat Nur Wahid
2. M Anis Matta
3. Ahmad Heryawan
4. Tiffatul Sembiring
5. Nur Mahmudi Ismail

(Rmn/Sss)

Baca juga:

5 Bakal Capres PKS dan Perwakilan Daerahnya
PKS Target 3 Besar dan Usung Capres
Gita Mundur, Tifatul Sembiring: Itu Hak SBY

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.